Bahlil Serahkan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp618 T ke Danantara

11 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan 18 proyek hilirisasi senilai US$38,63 miliar atau setara Rp618,13 triliun kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Penyerahan ini dilakukan melalui penandatanganan dokumen Pra Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi yang dilakukan langsung oleh Bahlil dan Chief Executive Officer (CEO) Rosan Roeslani.

"Sesuai dengan apa yang diamanahkan dalam Keputusan Presiden, kami sudah ada sekitar 18 proyek yang sudah siap FS (Feasibility Study) Pak Kepala Danantara, dengan total Investasi sebesar US$38,63 miliar atau sekitar dengan Rp618,13 triliun," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Selasa (22/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil merinci 18 proyek tersebut terdiri dari 8 proyek hilirisasi minerba senilai US$20,1 miliar atau Rp321,8 triliun, 3 proyek hilirisasi pertanian senilai US$444,3 juta atau Rp7,11 triliun, 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan senilai US$1,08 miliar atau Rp17,22 triliun.

Kemudian, ada 2 proyek transisi energi senilai US$2,5 miliar atau Rp40 triliun, serta 2 proyek ketahanan energi senilai US$14,5 miliar atau Rp232 triliun.

"Ini di luar ekosistem baterai mobil khusus yang kita akan bangun," kata Bahlil.

Sementara itu, Rosan mengatakan kontribusi investasi di bidang hilirisasi meningkat cukup signifikan sehingga ujungnya akan menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan.

Oleh sebab itu, dari 18 proyek yang hari ini diserahkan, yang akan digarap Danantara di tahap awal adalah yang berpotensi paling banyak membuka lapangan kerja.

"Nanti kan kita harus kaji kan, dari semua sisi ya, tapi salah satu mungkin kira-kira yang bisa saya sampaikan adalah bagi kami yang paling banyak penciptaan lapangan pekerjaan," jelas Rosan.

Rosan juga menyebutkan selama empat bulan Danantara diluncurkan, telah mendapatkan pendanaan melalui kerja sama dengan Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund) lain sebesar US$7 miliar.

"Dari US$7 miliar itu dengan Qatar US$4 miliar, kemudian dengan CIC (China Investment Corporation) US$2 juta dan juga kemudian dengan RDIF (Russian Direct Investment Fund). Dan kita sedang ada pembicaraan dengan Sovereign Wealth Fund lainnya untuk bersama-sama untuk berinvestasi terutama di Indonesia," kata Rosan.

Berikut daftar 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi yang diserahkan ke Danantara:

1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit)
2. Industri DME (batu bara)
3. Industri Aspal (Aspal Buton)
4. Industri Mangan Sulfat (Mangan)
5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel)
6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda Tembaga)
7. Industri Besi Baja (Pasir Besi)
8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit)
9. Industri Oleoresin (Pala)
10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit)
11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa)
12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam)
13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia)
14. Industri Carrageenan (Rumput Laut)
15. Oil Refinery
16. Oil Storage Tanks
17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit & Silika)
18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |