Jurus RI Bendung Banjir Impor AS Usai Syarat TKDN hingga Halal Dihapus

7 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi potensi lonjakan impor dari Amerika Serikat (AS) menyusul kesepakatan dagang terbaru kedua negara.

Salah satu poin kesepakatan tersebut adalah penghapusan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sertifikasi halal bagi produk asal AS yang masuk ke Tanah Air.

"Yang kita lakukan yang pertama tadi meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Yang kedua, menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat. Karena kalau ini bergerak, masyarakat sebenarnya sudah mencintai produk dalam negeri, menggunakan produk negeri, otomatis ya tidak menggunakan produk asing," ujar Budi saat ditemui di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, strategi lain yang juga tengah ditempuh adalah memperluas pasar ekspor Indonesia ke negara-negara baru di luar AS, termasuk lewat kerja sama perdagangan seperti Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Hal ini dilakukan agar ekspor Indonesia tidak semata bergantung pada pasar AS, terutama di tengah kompetisi global yang semakin ketat.

"Negara lain juga banyak melakukan yang sama. Ketika dia kecegat ke Amerika, kan dia pingin nyari pasar baru. Salah satunya pasarnya, ya pasti Indonesia karena kita kan marketnya besar," kata Budi.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga aktif menarik investasi asing untuk mendukung peningkatan kapasitas ekspor Indonesia.

Budi kemudian mengklaim sudah ada investor dari China yang tertarik menanamkan modal karena Indonesia dinilai punya akses pasar ekspor yang luas, termasuk ke Uni Eropa.

"Karena dia bilang kita mempunyai akses pasar ke Uni Eropa yang bagus sehingga potensi mereka untuk ekspor," imbuhnya.

Terkait kekhawatiran akan penghapusan kuota impor sebagai hambatan non tarif, Budi menyebut tidak semua produk akan terdampak.

"Oh, kan itu kan tidak semua produk. Nanti di agreement-nya (dijelaskan)," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan pemerintah tengah melakukan negosiasi lanjutan untuk memperjuangkan produk Indonesia yang tidak diproduksi di AS agar mendapatkan tarif 0 persen di Negeri Paman Sam.

"Yang misalnya CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah), cocoa, kopi, kan dia enggak produksi," jelas Budi.

Sebelumnya, Pemerintah AS mengumumkan kesepakatan dagang dengan Indonesia yang mencakup sejumlah kelonggaran bagi produk-produk AS.

Selain bebas tarif masuk, produk AS juga dikecualikan dari berbagai syarat regulasi di Indonesia, termasuk TKDN, sertifikasi halal, lisensi impor, hingga inspeksi prapengiriman.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |