Kementerian PU dan TNI Perkuat Sinergi Bangun Infrastruktur Strategis 3T

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat kerja sama strategis dalam pembangunan infrastruktur nasional, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Pendopo Kementerian PU, Senin (21/7).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, yang mewakili Menteri PU, Dody Hanggodo, bersama Inspektur Jenderal TNI, Letnan Jenderal Muhammad Saleh Mustofa, yang mewakili Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

Diana, yang membacakan sambutan dari Dody, menyebutkan nota kesepahaman ini mencakup berbagai sektor strategis yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidang-bidang tersebut meliputi pengelolaan sumber daya air, pembangunan jalan, sistem penyediaan air minum dan sanitasi, serta penataan bangunan gedung dan pengelolaan rumah negara.

"Kerja sama antara Kementerian PU dengan TNI merupakan wujud nyata kolaborasi yang bukan hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat kehadiran negara di wilayah-wilayah strategis," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7).

Salah satu fokus utama adalah penguatan sumber daya manusia, terutama di wilayah 3T dan daerah rawan bencana yang selama ini menghadapi tantangan aksesibilitas dan keterbatasan infrastruktur.

Kerja sama konkret telah dimulai melalui Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Bina Marga dengan Asisten Panglima TNI. Contoh nyatanya antara lain keterlibatan TNI dalam pembangunan akses jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara, yang merupakan wilayah strategis bagi kedaulatan nasional.

Diana menekankan bahwa infrastruktur bukan sekadar urusan pembangunan ekonomi, melainkan juga wujud keadilan sosial dan upaya membangun ketahanan negara.

"Ini sebuah bukti bahwa negara tak pernah absen dari tugasnya melayani seluruh masyarakat Indonesia," ucap dia.

Kerja sama ini juga sejalan dengan implementasi program strategis PU608 yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Program ini dirancang untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.

Target ambisius telah ditetapkan untuk periode 2025-2029, yakni menjadikan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah 6, mengentaskan kemiskinan menuju 0%, dan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun.

"Mari kita lanjutkan ikhtiar ini, bukan hanya sebagai kewajiban kelembagaan, tetapi sebagai panggilan nurani untuk memastikan bahwa setiap pembangunan yang kita lakukan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, memperkuat persatuan bangsa, dan mempercepat keadilan sosial di seluruh penjuru negeri," imbuhnya.

Di sisi lain, Letjen Saleh menyampaikan bahwa keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur bersama dengan Kementerian PU tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat rasa aman dan kesatuan bangsa.

"Kta juga sampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bukti bahwa Negara hadir dalam pengabdian untuk menjaga keamanan dan ketahanan negara serta kesejahteraan masyarakat Indonesia," pungkas dia.

(rir)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |