Jakarta, CNN Indonesia --
Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyebut ada tiga tempat penting untuk mengungkap kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Tempat pertama adalah rumah kos yang ditinggali korban. Di lokasi ini, dapat terlihat aktivitas korban satu hari sebelum ditemukan meninggal dunia.
"Satu adalah kos-kosan, bagaimana tanggal 7 sampai 8, almarhum ini mulai beraktivitas sampai kemudian almarhum ditemukan meninggal," kata Anam kepada wartawan, Rabu (23/7).
Kemudian, tempat kedua adalah pusat perbelanjaan yang di Jakarta. Namun, Anam tak merinci soal lokasi pusat perbelanjaan yang dimaksud.
"Pusat perbelanjaan itu aktivitasnya apa, yang rekam jejak digitalnya juga ada, yang dengan siapa saja juga ada," ucap dia.
"Habis itu (tempat ketiga) yang berhubungan dengan tempat bekerja, itu juga ada rekam jejak digitalnya dan cukup rapi ditelusuri," sambungnya.
Anam menyebut dari tiga tempat itu dapat dirangkai aktivitas korban sebelum ditemukan tewas yang bisa menjadi petunjuk soal penyebab kematian korban.
"Jadi tidak hanya satu spot, apa namanya, kos-kosan, di mana almarhum ditemukan sudah meninggal, tapi rangkaian dari kos-kosan, dari pasar, dari tempat perbelanjaan, pusat perbelanjaan sampai di tempat yang berhubungan dengan tempat pekerja, itu sudah ditelusuri dengan baik," tutur dia.
Lebih lanjut, Anam mengatakan penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya sejauh ini sesuai dengan koridor. Kata dia, pengungkapan penyebab kematian hanya tinggal menunggu hasil autopsi forensik.
"Oleh karenanya, kasus ini sebenarnya tinggal nunggu autopsi, kecuali ada perkembangan yang lain. Tinggal nunggu hasil autopsi yang mendalam," ujarnya.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.
Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Berdasarkan keterangan istri, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gerd dan kolestrol.
Namun, untuk kepastian terkait penyebab kematian korban, masih menunggu hasil autopsi, termasuk hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.
(dis/wis)