Jakarta, CNN Indonesia --
Anna Wintour mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin redaksi majalah Vogue, setelah hampir 40 tahun menduduki jabatan tersebut. Kini, Vogue mencari penggantinya yang bakal memimpin majalan fashion tersebut.
Wintour mengumumkan kabar tersebut kepada stafnya pada Kamis (26/6). Meski akan meninggalkan posisi teratas di Vogue, ia tidak akan meninggalkan Condé Nast sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir CNN, Wintour akan tetap menjabat sebagai kepala konten global dan mengawasi operasi setiap merek, serta direktur editorial global Vogue.
Posisi baru yang menggantikan posisinya di puncak majalah mode Amerika yang legendaris akan diberi judul Kepala Konten Editorial.
Sebagai pemimpin redaksi Vogue, ia merevitalisasi majalah tersebut, mengubahnya dari sebuah publikasi yang semakin konservatif menjadi kekuatan yang mampu menetapkan dan menghancurkan tren serta desainer.
Selama ini, Anna Wintour dianggap sebagai sosok editor dan pemimpin redaksi mode, telah memberikan kontribusi besar dalam dunia fesyen.
Ia menjadi editor Vogue sejak tahun 1988 dan direktur artistik Conde Nast sejak tahun 2013. Wintour juga menjadi sosok yang menginspirasi bagi karakter film seperti The Devil Wears Prada (2006).
Wintour juga telah melahirkan anak didiknya di Conde Nast seperti Amy Astley, editor Architectural Digest yang memulai karier di departemen kecantikan Vogue dan juga Philip Picardi.
Para selebriti dan sosialita mungkin akan memilih pakaian mereka sendiri tanpa ada bimbingan dari Anna Wintour.
Wanita yang telah bekerja di Vogue Amerika selama hampir 30 tahun ini juga menjadi inspirasi bagi wanita dengan gaya rambut bob. Wintour telah menjadi simbol pop culture, lewat gaya rambut bobnya dan selalu menggunakan kaca mata gaya saat menyaksikan fashion show.
(dmi/dmi)