Taiwan Gelar Latihan Militer Terbesar, Pamer Sistem Roket Canggih

10 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 10 Jul 2025 05:00 WIB

Taiwan gelar latihan militer bertajuk Han Kuang, melibatkan HIMARS untuk pertama kalinya. Taiwan gelar latihan militer terbesar dalam sejarah. Foto: AFP/I-HWA CHENG

Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan menggelar latihan militer terbesar dalam sejarah pada Rabu (9/7) ini.

Reuters melaporkan latihan militer bertajuk Han Kuang tersebut digelar dengan berfokus pada kemampuan militer Taiwan dalam memusatkan komando apabila terjadi serangan komunikasi di wilayah itu.

"Kami belajar dari situasi di Ukraina dalam beberapa tahun terakhir dan berpikir secara realistis mengenai apa yang Taiwan mungkin hadapi di pertarungan sesungguhnya," kata salah seorang pejabat yang ingin anonim, seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para komandan harus berpikir apa masalah yang kemungkinan dihadapi oleh prajurit-prajuritnya dan mereka harus memberitahukannya ke bawahan masing-masing," lanjut dia.

Latihan Han Kuang digelar dengan melibatkan sekitar 22 ribu tentara cadangan, jumlah terbesar yang pernah dikerahkan Taipei. Latihan itu juga melibatkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) untuk pertama kalinya.

Dalam latihan tersebut, Taiwan turut mengerahkan rudal permukaan-ke-udara buatannya yang dinamakan Sky Sword.

Di sebuah sekolah menengah pertama di Kota Taoyuan, sekitar 300 prajurit terlihat masuk ke ruang-ruang kelas. Mereka terlihat sedang menerima arahan mengenai mortir dan senapan.

Sekolah di Taiwan saat ini sedang kosong karena libur musim panas.

China telah merespons latihan militer besar-besaran militer Taiwan ini.

Kementerian Pertahanan China menyatakan latihan Han Kuang tidak lain hanyalah sebuah "gertakan".

"Tak peduli senjata apa yang digunakan, Taiwan tidak bisa menang melawan Tentara Pembebasan Rakyat yang menentang kemerdekaan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Jiang Bin, seperti dikutip stasiun TV pemerintah CCTV.

Seorang pejabat pertahanan senior Taiwan mengatakan latihan ini dihelat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Taipei bertekad untuk membela diri.

China sejak lama memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taiwan memisahkan diri karena ingin merdeka.

Sejak lima tahun terakhir, China pun terus menggelar aktivitas militer di sekitar Taiwan untuk menekan dan menakut-nakuti wilayah tersebut.

Presiden Taiwan Lai Ching-te mengaku tak takut dengan China dan menegaskan bahwa hak Taiwan untuk menentukan masa depan mereka.

(blq/dna/rds)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |