Pramono Sebut Bandung Kota Termacet: Mumpung Tak Ada Gubernur Jabar

8 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 10 Jul 2025 14:33 WIB

Gubernur DKI Pramono Anung mempresentasikan penurunan kemacetan Jakarta di Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi. Ia menyebut Bandung kini kota termacet. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memamerkan Jakarta yang kini sudah bukan kota termacet di Indonesia di hadapan sejumlah kepala daerah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memamerkan Jakarta yang kini sudah bukan kota termacet di Indonesia di hadapan sejumlah kepala daerah.

Momen itu terjadi dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7).

Sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani hadir. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum hadir saat Pramono memberi sambutan.

Menurut Pramono, berkurangnya kemacetan di Jakarta salah satunya karena adanya Transjabodetabek.

Pramono mengatakan Pemprov berupaya mengubah kebiasaan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Kini, berdasar index dari Tomtom, Bandung adalah kota termacet di Indonesia pada 2024.

"Apa hasilnya? Ini baru kurang lebih 2 bulanan lah kami lakukan. Hasilnya ketika Tomtom, Tomtom itu lembaga internasional mensurvei, karena ada Pak Gubernur Sumatera Selatan jadi saya ingin ngomong ini," kata Pramono.

"Jakarta yang biasanya ranking 1 di Indonesia dan selalu kota termacet 10 besar di dunia, boleh dibuka Pak Gubernur Sumsel, sekarang nomor 1-nya Bandung. Mumpung Pak Gubernur Jawa Barat belum ada," imbuh dia.

Pramono mengatakan selain Bandung, kota lain di yang masuk kota termacet di Indonesia adalah Palembang, Medan dan Surabaya.

Ia menyebut Jakarta juga sudah turun jauh dalam daftar kota termacet di dunia.

"Maka saya mikirnya begini Pak Tanak (Wakil Ketua KPK), ini jangan-jangan surveinya pas hari Rabu, karena hari Rabu saya paksa semua ASN naik kendaraan umum. ASN di Jakarta itu 62.000," ujar dia.

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |