ANALISIS
Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jun 2025 19:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Tangan dingin Gerald Vanenburg begitu dinanti dalam membawa Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025. Harapan kembali jadi juara terpanggul di pundaknya demi bawa tunas Timnas Indonesia berprestasi.
Timnas Indonesia U-23 ibarat tunas dalam pengembangbiakan vegetatif. Secara umum, tunas adalah tanaman yang baru tumbuh. Dengan perawatan yang baik, tunas akan terus berkembang hingga menjadi tanaman utuh yang bisa berbuah.
Analogi ini serupa dengan kelompok usia U-23 yang secara pengalaman relatif belum banyak mengecap asam garam, namun pemain-pemain yang masuk ke dalam tim adalah mereka yang punya potensi untuk terus tumbuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran pelatih jadi salah satu aspek penting dalam pembinaan pemain U-23 untuk terus berkembang. Sebab banyak di antara pemain yang butuh jam terbang demi menyerap pengalaman.
Piala AFF U-23 adalah turnamen pijakan untuk level turnamen yang lebih tinggi, dalam hal ini Piala Asia U-23. Anak tangga bisa naik lagi karena Piala Asia U-23 dapat jadi pijakan menuju Olimpiade.
Karena itu Indonesia tak bisa mengenyahkan Piala AFF U-23 dari proses pembinaan. Sebab bukan tak mungkin, pemain yang pernah merumput di kompetisi level Asia Tenggara akan jadi 'orang' bagi Timnas Indonesia.
Ernando Ari dan Beckham Putra adalah contoh terdekat pemain yang melesat bersama Timnas Indonesia. Keduanya adalah tumpuan Garuda Muda di Piala AFF U-23 2023 lalu.
Selain fokus pada pembinaan, Piala AFF U-23 juga bisa jadi acuan jika bicara prestasi usia muda. Kebetulan Indonesia punya rekam jejak positif.
Dari empat edisi yang sudah bergulir, tim Merah Putih menyimpan satu gelar saat pasukan yang dipimpin Indra Sjafri jadi kampiun pada 2019.
Indonesia hampir jadi juara pada edisi terakhir dua tahun lalu. Kesebelasan yang dipimpin Shin Tae Yong menembus final, tapi kalah dari Vietnam di babak adu penalti.
Kini Indonesia jadi tuan rumah Piala AFF U-23 untuk pertama kalinya setelah edisi 2011 batal terlaksana. Juara tentu jadi harapan publik jika bicara turnamen level regional, terlebih jadi penyelenggara.
Timnas Indonesia U-23 bergabung di Grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Ketiga lawan itu tidak bisa dipandang remeh, tapi lolos ke babak semifinal tentu jadi pencapaian minimal sebagai tuan rumah dan Vanenburg harus bisa melakukannya.
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>