6 hours ago
2
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menetapkan seorang pemuda, RF (20), yang menganiaya neneknya hingga tewas di Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).
Dari pemeriksaan polisi diketahui pelaku ternyata dalam pengaruh obat terlarang atau narkoba jenis sabu-sabu saat melakukan penganiayaan maut itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motif penganiayaan ini kami ketahui setelah penyidik Polres Bangkalan melakukan pemeriksaan kepada pelaku," kata Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, Selasa (24/6).
RF yang merupakan warga Desa Palengiran, Kecamatan Tanjung Bumi, menganiaya neneknya sendiri N (80) hingga menyebabkan korban tewas pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 23.30 WIB. Adapun motifnya, pelaku mulanya mengaku korban sering menegur dan marah kepadanya yang sering keluar pada malam hari.
Saat kejadian, sambung Hendro, pelaku ini baru saja datang ke rumahnya dan langsung ditegur neneknya.
"Tapi si cucu ini langsung memukul korban dengan tangan kosong berkali-kali hingga korban jatuh, kemudian menginjak kepala korban dengan tumit hingga akhirnya si nenek meninggal dunia," kata Hendro.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, kata Hendro, pelaku akhirnya mengakui sebelum kejadian tersebut ia mengonsumsi narkoba.
"Kepada penyidik si RF mengaku, bahwa pada pagi hari, sehari sebelum kejadian ia mengonsumsi narkoba," katanya.
Saat penganiayaan terjadi, Hendro bilang RF dan neneknya sedang ngobrol di teras rumah. Namun di tengah obrolan berlangsung, si cucu itu tiba-tiba emosi karena ada kata-kata sang nenek yang dituduh telah menyinggung dirinya.
"Dari sana penganiayaan itu terjadi, hingga korban tewas," kata Hendro.
Setelah melakukan perbuatannya, pelaku RF menyerahkan diri dan diamankan anggota Polsek Tanjung Bumi.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, polisi menjerat tersangka Pasal 340 dan 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara atau hukuman mati.
Kasus penganiayaan oleh cucu terhadap neneknya sendiri akibat pengaruh narkoba ini, harus menjadi perhatian semua pihak. Selain itu, dia mengaku telah menginstruksikan kepada jajaran untuk mengusut secara tuntas jaringan pengedar narkoba di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut.
(antara/kid)
