Menag Sebut Wacana Haji Jalur Laut Masih Dikaji (Dok Okezone)
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan wacana penyelenggaraan ibadah haji melalui jalur laut masih dalam kajian awal. Belum ada pembahasan resmi mengenai hal tersebut.
1. Haji Jalur Laut
Hal ini disampaikan Menag usai menghadiri Rapat Terbatas Menteri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
“Belum ada pembahasan resmi di internal Kementerian Agama. Namun, sudah banyak perusahaan yang pernah datang dan mempersentasikan itu,” ujar Nasaruddin Rapat Terbatas Menteri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, melansir laman Kemenag, Jumat (11/7/2025).
Menurutnya, secara historis, Indonesia memang pernah memberangkatkan jamaah haji melalui jalur laut, seperti dari kapal Belle Abeto dan kapal Gunung Jati.
“Dulu jalur laut ada kapal Bele Abeto, ada kapal Gunung Jati, tapi saat itu membutuhkan waktu tiga bulan empat bulan. Nah sekarang ini mungkin kapalnya lebih cepat ya. Saudi Arabia kan juga ada jalur lautnya, tapi terutama untuk pelabuhan dekat-dekat situ, misalnya di Mesir,” tuturnya.
Nasaruddin mengungkapkan, sejumlah perusahaan swasta telah datang dan menawarkan skema jalur laut. Namun, mereka belum memiliki armada sendiri dan masih menggantungkan kerja sama dengan pihak luar. Hal ini berpotensi menyebabkan biaya perjalanan menjadi mahal.
“Perusahaan-perusahaan yang pernah datang ke kantor dan mempersentasikan itu juga belum punya kapal, hanya mungkin kerjasama dengan pihak luar, jadi mungkin jatuhnya mahal,” ungkapnya.