LPPOM Edukasi Sertifikasi Halal di IIHF 2025, Bisa Cek Produk Kulit

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) meramaikan Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025 dengan menghadirkan sejumlah edukasi dan simulasi pemeriksaan halal.

Dalam ajang ini, LPPOM fokus pada peningkatan pemahaman publik tentang proses sertifikasi halal dan penguatan laboratorium halal.

Selama penyelenggaraan festival, LPPOM membuka booth informasi lengkap seputar alur dan mekanisme pemeriksaan halal bagi pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama LPPOM Muti Arintawati menyebut langkah ini penting untuk menjawab persepsi publik bahwa sertifikasi halal adalah proses yang rumit dan menyulitkan.

"Kadang-kadang orang tuh takut sama bayangan sendiri, katanya prosesnya sulit, rumit. Itu kami harapkan bisa dijawab di sini," ujar Muti saat ditemui di lokasi acara, Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/6).

Tak hanya memberikan informasi, LPPOM juga memboyong salah satu pengujian laboratorium ke area pameran. Pengunjung berkesempatan menyaksikan langsung simulasi pengujian keaslian bahan kulit, salah satu aspek yang kerap diuji dalam proses sertifikasi halal.

Meski sebagian besar fasilitas pengujian berada di laboratorium utama, perwakilan pengujian lapangan ini menjadi cara LPPOM memperkenalkan kapasitas teknis kepada publik.

"Hari ini yang bisa kami bawa adalah pemeriksaan untuk kulit. Sepatunya kulit asli atau tidak, jenis kulitnya apa, itu bisa dibawa ke sini," jelas Muti.

LPPOM juga terlibat dalam dua sesi talk show selama festival berlangsung untuk memperluas jangkauan edukasi mengenai pentingnya sertifikasi halal.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha, LPPOM melihat momentum bagi akselerasi industri halal nasional.

Muti mengapresiasi penyelenggaraan IIHF 2025 dan berharap acara ini bisa tumbuh menjadi agenda rutin berskala internasional. Ia menyebut konsistensi penyelenggaraan akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal global.

"Harapan kami ini bisa menjadi event tahunan, dan tidak hanya menjadi level nasional, tapi juga agenda internasional," kata Muti.

Ia juga menilai perkembangan industri halal di Indonesia sudah berada di jalur positif. Peningkatan jumlah produk bersertifikat halal dinilai sejalan dengan pertumbuhan kesadaran masyarakat dan dorongan kuat dari sisi regulasi.

Penerapan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal menjadikan sertifikasi tidak lagi bersifat sukarela, melainkan wajib bagi pelaku usaha.

Meski demikian, menurut Muti, tantangan ke depan adalah menjaga kualitas proses sertifikasi agar tetap kredibel dan akuntabel. Hal ini dinilai krusial untuk mempertahankan kepercayaan publik, baik di dalam negeri maupun pasar internasional.

IIHF 2025 digelar selama tiga hari pada 20-22 Juni di Jakarta International Convention Center (JICC), dan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam membangun ekosistem halal yang solid dan berdaya saing global.

Acara ini mempertemukan berbagai pelaku industri, regulator, serta masyarakat umum dalam rangka memperluas kolaborasi dan mempercepat transformasi sektor halal di Indonesia.

(del/vws)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |