Jakarta, CNN Indonesia --
KSO SCISI, hasil kerja sama antara dua BUMN jasa survei PT SUCOFINDO dan PT Surveyor Indonesia, turut ambil bagian dalam Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025.
Keterlibatan mereka bukan sekadar partisipasi pameran, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat peran dalam sistem sertifikasi halal nasional, khususnya menjelang diberlakukannya kewajiban sertifikasi halal untuk produk impor pada Oktober 2026.
Sebagai bagian dari IDSurvey Group, KSO SCISI memiliki tanggung jawab untuk menjalankan verifikasi pemastian teknis impor (VPTI) yang akan diperluas cakupannya ke aspek kehalalan produk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chairman KSO SCISI Nurhayati Rachman menyampaikan lembaganya siap menjalankan mandat ini bersama dua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang berada di bawah naungan IDSurvey, yakni SUCOFINDO dan Surveyor Indonesia.
"Kami sebagai bagian dari LPH, dan ke depannya, KSO akan menjadi verifikator untuk memastikan bahwa barang-barang impor sudah tersertifikasi halal," ujar Nurhayati saat ditemui di acara IIHF, Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/6).
Ia menekankan peran ini sangat strategis dalam memastikan semua produk yang masuk ke Indonesia tidak hanya memenuhi standar mutu, tetapi juga sesuai dengan regulasi halal nasional yang sedang diperkuat oleh pemerintah melalui BPJPH.
Partisipasi KSO SCISI di IIHF 2025 juga ditujukan untuk menunjukkan kesiapan mereka sebagai bagian integral dari ekosistem halal nasional.
Lewat booth yang ditampilkan, IDSurvey memperkenalkan kapabilitasnya kepada publik dan mitra potensial, sekaligus membangun kepercayaan terhadap peran BUMN dalam mendukung kebijakan jaminan produk halal.
"ID Survey dalam hal ini mengambil peran yang cukup penting untuk bisa menjadi bagian dari ekosistem halal Indonesia," ujarnya.
Terkait penyelenggaraan festival, Nurhayati menilai konsep IIHF 2025 berhasil menyampaikan pesan industri halal dengan efektif. Menurutnya, kesederhanaan dalam pelaksanaan tidak mengurangi kesan megah dan esensi acara sebagai ruang sosialisasi dan kolaborasi.
"Luar biasa, saya melihatnya simple, sederhana tapi megah," tuturnya.
Ia juga mencermati industri halal Indonesia kini berkembang pesat, ditandai dengan semakin meluasnya kesadaran publik terhadap pentingnya produk halal.
Nurhayati menyebut halal kini telah menjadi bagian dari gaya hidup dan bukan lagi sekadar kewajiban religius.
IIHF 2025 yang digelar pada 20-22 Juni di Jakarta International Convention Center (JICC) diinisiasi oleh BPJPH untuk mendorong pertumbuhan industri halal nasional.
Acara ini menghadirkan pameran produk halal, business matching, forum diskusi, serta layanan sertifikasi halal gratis untuk pelaku UMKM, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem halal Indonesia yang inklusif dan berdaya saing global.
(del/sfr)