Johnny Depp Cerita Dapat Sentimen Buruk Imbas Me Too

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Johnny Depp mengaku dirinya mendapatkan sentimen negatif imbas gerakan Me Too saat menghadapi tuduhan kekerasan dalam rumah tangga dari mantan istrinya, Amber Heard.

Amber Heard menuding Depp melakukan kekerasan dalam rumah tangga pada 2016, setahun sebelum gerakan Me Too menggema dan membanjiri Amerika Serikat pada 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya beritahu kalian apa yang menyakitkan [pada saat itu]. Ada orang-orang, dan saya rasa sekitar tiga orang, yang memperlakukan saya sangat buruk," kata Depp kepada Times of London yang tayang pada Sabtu (21/6).

"Orang-orang itu ada di pesta anak saya. Melakukannya secara terbuka. Dan, dengan, saya mengerti orang yang tidak bisa memihak saya, karena hal paling menakutkan bagi mereka adalah membuat pilihan yang tepat," katanya.

"Saya semacam boneka uji tabrak untuk Me Too... dan saya menyerapnya, menerima itu semua," kata Depp. "Jadi saya ingin melihat dari ratusan orang yang saya temui di industri itu siapa yang bermain aman."

Gerakan Me Too muncul sebagai gerakan sosial dan kampanye kesadaran terhadap pelecehan seksual hingga budaya pemerkosaan yang sebagian besar korbannya adalah perempuan.

Gerakan ini sebenarnya sudah ada sejak 2006 dan didirikan oleh Tarana Burke untuk memberdayakan perempuan melalui empati, terutama berfokus pada perempuan muda dan rentan.

Namun gema di media sosial baru muncul pada 2017 setelah aktris Alyssa Milano berkicau "me too" dan mendorong orang lain yang mengalami pengalaman serupa berbicara dan menggemakan hal tersebut.

Setelah itu, berbagai selebritas bersuara terkait pengalaman mereka menjadi korban pelecehan seksual, salah satu yang heboh kala itu adalah Harvey Weinstein.

Kasus Johnny Depp dan Amber Heard juga tak lepas diterjang gelombang Me Too. Setelah bercerai dari Depp pada 2016, Amber Heard menuding Johnny Depp melakukan kekerasan fisik terhadapnya selama mereka bersama.

Amber Heard juga menjadi editor tamu di Washington Post dan menyuarakan dirinya berdiri melawan kekerasan seksual dan menjadi salah satu korban kekerasan rumah tangga.

Pada 2019, Depp menggugat Heard atas dugaan pencemaran nama baik terkait artikel tersebut. Gugatan serupa juga diajukan Depp kepada majalah The Sun Inggris karena menyebutnya sebagai "wife beater" atau pemukul istri dalam sebuah artikel.

Pada 2022, Heard kalah dalam persidangan pencemaran nama baik dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada Depp sebesar US$10 juta sebagai kompensasi dan US$350 ribu sebagai ganti rugi punitif. Namun Heard juga mendapatkan US$2 juta sebagai kompensasi atas gugatan baliknya.

Pada Desember 2022, Amber Heard menyelesaikan pertikaiannya dengan Johnny Depp dengan setuju membayar US$1 juta.

(end)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |