VinFast Hapus Skema Langganan Baterai Mobil Listrik

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

VinFast resmi menghentikan skema langganan baterai untuk mobil listrik yang mereka jual.

Sebelumnya, VinFast sempat menawarkan sistem berlangganan baterai guna menekan harga jual mobil listrik mereka. Langkah itu digunakan saat pertama kali memasuki pasar Indonesia untuk menarik minat konsumen.

"Jadi buat seluruh kendaraan VinFast mulai tahun ini kami sudah hilangkan untuk skema battery subscription (berlangganan baterai)," ujar CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di Epiwalk, Jakarta, dikutip dari detik, Selasa (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kariyanto menjelaskan bahwa model bisnis tersebut merupakan bagian dari strategi awal saat mengenalkan merek ke publik.

"Pada saat kami masuk dulu, kami ingin menawarkan harga yang kompetitif. Sehingga kami menawarkan opsi subscription atau baterai included," sambungnya.

Ia menambahkan, seiring dengan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dan peningkatan kepercayaan publik, VinFast memutuskan berfokus pada kepemilikan baterai penuh.

"Tapi seiring dengan berjalannya waktu, di mana ekosistem sudah lebih tercapai, terstruktur, orang sudah memiliki confidence lebih tinggi," ucapnya.

"Produk line up kami juga semakin lengkap, sehingga kami merasa sudah lebih beneficial jika kami istilahnya fokus kepada termasuk baterai own, bukan subscription lagi," tambahnya.

Pihaknya pun berharap konsumen lama bisa ikut beralih dari sistem sewa ke model kepemilikan langsung.

"Kami encourage (mendorong) kalau bisa juga pindah ke baterai own. Tapi kalau memang customer insist (bersikeras), kami juga masih ada asistensi mereka sesuai dengan komitmen awal kami," terang Kariyanto.

Sebagai catatan, skema langganan baterai diperkenalkan VinFast pada awal 2024. Khusus untuk model VFe34, biaya langganan ditetapkan Rp1.500.000 per bulan untuk jarak maksimal 3.000 km dan Rp2.600.000 jika melewati batas itu.

Strategi tersebut sempat dianggap sebagai solusi mengatasi penurunan performa baterai seiring waktu.

Selain itu, cara ini dinilai efektif memangkas harga pembelian sekaligus biaya operasional jika dibandingkan mobil berbahan bakar bensin di kelas yang sama.

(job/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |