CNN Indonesia
Selasa, 15 Jul 2025 14:57 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Peraih empat emas Olimpiade di cabang olahraga renang, Leon Marchand, berkunjung ke Stadion Akuatik GBK, Senin (14/7). Ia menekankan tidak ada hal yang instan dalam memburu prestasi.
Marchand dan kawan-kawan dari Tim Akuatik Prancis datang ke Stadion Akuatik GBK untuk menjalani proses aklimatisasi. Mereka akan bertarung di Kejuaraan Dunia Akuatik 2025 di Singapura.
Dalam kehadirannya di Stadion Akuatik GBK, Marchand menyampaikan pesan pada perenang muda untuk bersemangat mengejar mimpi meraih prestasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau mengucapkan terima kasih untuk semua yang membantu, kolamnya luar biasa. Kami melakukan persiapan dengan baik. Saya mau bilang ke atlet-atlet muda, cintai yang sedang kamu lakukan, percaya proses sebab tidak ada yang instan, tetap sekolah dan berlatih," tutur Marchand.
Secara keseluruhan, Tim Akuatik Prancis mengaku puas dengan fasilitas yang ada di Stadion Akuatik GBK.
"Fasilitas di sini sangat bagus. Ada kolam 50 meter, ada ruang basah [wet room], dan kolamnya juga sangat indah. Ini tempat yang sangat baik untuk berenang. Fasilitasnya sangat memadai, karena kami harus melakukan latihan renang, kemudian ada renang artistik, lalu keesokan harinya ada loncat indah."
"Tidak mudah mendapatkan tempat latihan yang lengkap seperti ini. Bagi tim Prancis, ini sangat menguntungkan karena semua dilakukan di tempat yang sama. Tidak, tidak ada kekurangan, semuanya sempurna sesuai yang kami butuhkan," tutur Direktur Teknik Federasi Renang Prancis (FFN) Denis Auguin.
Sedangkan Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Wisnu Wardhana menilai pujian dari Tim Akuatik Prancis seharusnya bisa jadi lecutan bagi Indonesia untuk memiliki perenang level dunia.
"Mungkin ini adalah salah satu bukti bahwa Indonesia seharusnya bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi dunia, seperti kita tahu dulu kita memiliki ada Richard Sam Bera, Akbar Nasution dan banyak atlet lain yang mewakili Indonesia di Olimpiade. Ini juga salah satu bukti bahwa pekerjaan rumah bersama bagaimana kita bisa membina atlet-atlet ini untuk bisa berkompetisi, di level dunia, mereka sudah mengakui fasilitas ini kelas dunia," tutur Wisnu.
(ptr/nva)