Mengenal NDB, Bank Bentukan BRICS Buat Saingi IMF hingga Bank Dunia

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Negara-negara anggota BRICS punya lembaga keuangan multilateral bernama New Development Bank (NDB).

NDB disebut-sebut sebagai saingan dari lembaga keuangan multilateral bentukan Barat seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank).

Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan NDB dibentuk untuk merespons lambatnya reformasi lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak kalah penting di dalam konteks isu-isu keuangan dan finansial di bawah Bretton Woods Institution dalam hal ini adalah IMF dan World Bank, karena memang selama ini reform, khususnya dalam konteks Bretton Woods Institution itu sangat lambat, maka BRICS lah yang mengambil inisiatif untuk membentuk NDB," katanya usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto di KTT BRICS di Brasil, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/7).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia juga akan terlibat dalam NDB. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo ingin Indonesia bisa mengakses pembiayaan dari NDB.

Apalagi NDB sedang menangani 120 proyek pembangunan dengan total nilai mencapai sekitar US$39 miliar atau sekitar Rp633,75 triliun (asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS).

"Bapak Presiden mendorong bahwa multilateralisme sekali lagi didorong dalam situasi global yang multipolar ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa kemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan," ujar Airlangga.

"Memang Indonesia sendiri sudah menyatakan masuk dalam NDB, tentu sedang berproses," sambungnya.

Lantas apakah New Development Bank (NDB)?

Melansir situs resminya, NDB adalah adalah sebuah bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh anggota awal BRICS yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, pada 2014 saat KTT BRICS keenam di Fortaleza, Brasil. NDB Kemudian resmi beroperasi pada 2016.

Tujuannya NDB adalah menyediakan pembiayaan bagi proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang.

Pada 2021, anggota NDB bertambah dengan bergabungnya Bangladesh dan Uni Emirat Arab. Kemudian disusul Mesir pada 2023 dan Aljazair pada 2025.

Sementara itu, Uruguay tercatat sebagai calon anggota sejak 2021 dan telah diterima oleh Dewan Gubernur NDB. Namun belum rampung menyerahkan instrumen aksesi mereka.

NDB memiliki modal awal yang disetor oleh oleh negara-negara pendirinya. Kelima negara anggota awal BRICS juga menjadi pemegang saham mayoritas, dengan porsi masing-masing porsi sebesar 18,98 persen.

Sementara itu, negara-negara anggota lainnya memiliki saham dengan porsi di bawah 3 persen.

Hingga kini, ada 120 proyek yang dibiayai NDB dengan nilai US$39 miliar. Beberapa di antaranya Serentica Captive Renewable Energy Project (India), Graca Aranha - Silvania Energy Transmission Project (Brasil), dan Hubei Huangshi New Port Modern Logistics Hub Project (China).

Lalu, Dhaka and Narayanganj Gas Network Infrastructure Improvement Project (Bangladesh), South Africa Municipal Water Supply and Sanitation Program (Afrika Selatan), dan Emergency Program for Supporting India's Economic Recovery from COVID-19 (India).

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |