Kata-kata Korut soal AS Ikutan Israel Bombardir Iran

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 23 Jun 2025 11:36 WIB

Korea Utara mengecam serangan Amerika Serikat terhadap Iran pada Minggu (22/6) sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Korea Utara mengecam serangan Amerika Serikat terhadap Iran pada Minggu (22/6) sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Foto: AFP/STR)

Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara mengecam serangan Amerika Serikat terhadap Iran pada Minggu (22/6) sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Korut juga menyalahkan eskalasi konflik bersenjata di Timur Tengah yang meningkat gara0gara "keberanian sembrono Israel" yang melancarkan serangan lebih dulu ke Iran pada 13 Juni lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/nama resmi Korut) dengan keras mengecam serangan AS terhadap Iran yang secara serius melanggar Piagam PBB mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataan yang disampaikan melalui kantor berita pemerintah pada Senin (23/6).

Pernyataan ini merupakan tanggapan resmi pertama Korea Utara terhadap serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Ketegangan yang terus berlangsung di kawasan itu, lanjut Korut, adalah "konsekuensi yang tak terhindarkan dari keberanian sembrono Israel."

Dikutip AFP, Pyongyang menuding negara Zionis tersebut "terus mengejar kepentingannya secara sepihak melalui aksi militer tanpa henti dan ekspansi wilayah."

Perang Iran vs Israel yang berlangsung sejak 13 Juni lalu semakin berkobar dan pelik setelah Amerika Serikat turun tangan ikut menyerang Teheran.

Wakil Presiden AS JD Vance berdalih serangan ke Iran ini bukan ikut campur peperangan Israel, tapi merupakan upaya untuk menghilangkan ancaman program nuklir negara tersebut.

"Keterlibatan kami saat ini adalah upaya yang sangat terfokus untuk menghilangkan ancaman dari program nuklir Iran. Ini akan terus menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan tujuan inilah yang akan mendorong langkah-langkah kami dalam beberapa minggu dan bulan ke depan," kata Vance Dalam wawancara dengan program "This Week" di ABC News yang dikutip CNN, Minggu (22/6).

Vance menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen pada prinsip non-intervensionisme sebagaimana dijanjikan dalam kampanye pemilu 2024.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |