Indonesia - AS Jajaki Kemitraan Lebih Luas di Sektor Mineral Penting

6 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 11 Jul 2025 20:08 WIB

Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menjajaki kemitraan lebih luas di sektor mineral penting. Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menjajaki kemitraan lebih luas di sektor mineral penting. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menjajaki kemitraan lebih luas di sektor mineral penting.

Hal itu salah satu hasil dari pertemuan delegasi Pemerintah Indonesia dengan perwakilan Gedung Putih di Washington, AS mengenai besaran tarif impor.

Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tarif 32 persen yang diberlakukan oleh AS mulai 1 Agustus, yang menyoroti pentingnya strategis Indonesia dalam perdagangan global untuk menurunkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala negosiator dan menteri ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan kepada Reuters bahwa ia bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di Washington pada Rabu (9/7).

Sehari setelahnya, Kemenko Perekonomian mengungkapkan pembicaraan tersebut mencakup tarif, hambatan non-tarif, dan kemitraan komersial, seraya menambahkan kedua negara akan mengintensifkan pembicaraan selama tiga minggu ke depan.

"Kami sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS mengenai pembicaraan ini. Ke depannya, kami akan berupaya untuk menyelesaikan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan," ujar Airlangga dalam pernyataan, dilansir Reuters.

Kemitraan lebih luas di sektor mineral penting antara Indonesia dan AS menyusul Kementerian Perindustrian yang menyebutkan besarnya cadangan nikel, tembaga, dan kobalt.

Indonesia merupakan produsen utama logam seperti nikel, timah, dan tembaga, serta eksportir minyak sawit terbesar di dunia.

Dalam perundingan tarif, Indonesia mengusulkan pemotongan bea masuk atas produk-produk AS hingga mendekati nol dan menawarkan peningkatan pembelian dan investasi AS di Indonesia, dengan nilai sekitar US$34 miliar.

Beberapa perusahaan Indonesia baru-baru ini menandatangani kesepakatan awal dengan mitra AS untuk meningkatkan pembelian pasokan energi, gandum, jagung, dan kapas.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/agt)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |