Harga Mobil Merek China Dibanting, Merek Jepang Sulit Bersaing?

6 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 11 Jul 2025 06:30 WIB

Pengamat otomotif dari ITB mengatakan ramai-ramai merek China banting harga bisa membuat perang harga dan penurunan nilai mobil bekas. Pengamat otomotif dari ITB mengatakan ramai-ramai merek China banting harga bisa membuat perang harga dan penurunan nilai mobil bekas. (MG Motor Indonesia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pabrikan China makin agresif masuk ke pasar mobil Indonesia melalui beragam pendekatan, salah satu yang makin terasa belakangan adalah strategi 'banting harga'. Cara ini menjadi sorotan karena diproyeksi dapat memberi dampak luas, terutama kepada pemain lama yang tertekan karena tak bisa melakukan hal sama.

Yannes Pasaribu, pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memaparkan penurunan harga mobil baru merek China dapat memicu dampak jangka pendek yang cukup kompleks bagi industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, kata dia, hal tersebut bisa memulai perang harga dan membuat pemain lama sulit bersaing.

Yannes tak menyebut siapa merek lama yang dimaksud, tetapi kemungkinan merujuk ke merek Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki yang sudah lama menguasai pasar mobil baru di dalam negeri.

"Penurunan harga mobil China secara agresif memang menimbulkan dampak jangka pendek yang kompleks bagi pasar otomotif Indonesia ya. Mulai dari memicu perang harga yang membuat pemain otomotif lama kesulitan bersaing tanpa mengurangi kualitas atau margin profit," kata Yannes saat dihubungi Kamis (10/7).

Kemudian ia turut menyoroti dampak lain yang akan timbul, yakni merusak nilai jual kembali mobil bekas, khususnya EV.

"Merusak resale value mobil EV second yang semakin memberikan tekanan pada pedagang mobil bekas," kata Yannes.

Yannes menerangkan strategi menurunkan harga jual mobil oleh Agen Pemegang Merek (APM) merupakan hal lumrah dan dianggap sebagai langkah terakhir agar tetap bisa bertahan di tengah persaingan.

"Ini memang jadi langkah terakhir industri otomotif agar dapat survive untuk dapat terus berproduksi di tengah tekanan ekonomi makro yang semakin berat ini agar mereka tetap dapat berproduksi dalam skala ekonomi yang optimal sehingga tidak tutup pabriknya," ungkapnya.

Sejauh ini telah ada beberapa merek China yang menggunakan strategi penurunan harga jual mobil baru di Indonesia dengan nilai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Perlu dipahami strategi tersebut di luar program diskon dealer.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |