Dubes Iran Sebut Wacana Penutupan Selat Hormuz Baru Pendapat Parlemen

6 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 17 Jun 2025 15:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menyatakan wacana penutupan Selat Hormuz di Teluk Persia baru hanya pendapat anggota parlemen.

Ia berujar wacana tersebut belum diputuskan karena belum ada dasar hukumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iran adalah negara demokrasi, tentu saja siapa pun boleh menyuarakan pendapatnya. Tetapi itu akan sah dan wajib dilaksanakan ketika sudah menjadi undang-undang dari parlemen maupun dari pemerintah," kata Boroujerdi dalam konferensi pers di kediamannya, Selasa (17/6).

Sebelumnya, anggota parlemen Iran Esmaeil Kowsari mengatakan kepada televisi pemerintah Press TV bahwa Iran saat ini sedang mempertimbangkan untuk memblokade Selat Hormuz menyusul serangan Israel.

"Iran tengah mempertimbangkan untuk memblokade Selat Hormuz di Teluk Persia yang dilalui lebih dari 17 juta barel minyak setiap hari," kata Kowsari dilansir dari Anadolu.

Selat Hormuz merupakan jalur utama rantai pasok minyak yang diandalkan sejumlah negara produsen minyak di Timur Tengah seperti Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.

Negara eksportir gas terbesar di dunia Qatar, juga mengandalkan Selat Hormuz untuk memasok gas alam mereka.

Rencana Iran untuk memblokade Selat Hormuz akan meningkatkan eskalasi di kawasan karena banyak negara yang akan menentangnya.

Terlebih, Amerika Serikat menempatkan pangkalan militer Armada Kelima yang berbasis di Kota Manama, Bahrain. Itu merupakan pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah.

Pernyataan Koswari ini sendiri disampaikan sehari setelah Israel melancarkan Operasi Rising Lion ke Iran pada Jumat (13/6). Serangan itu merusak fasilitas nuklir Teheran dan menewaskan sejumlah pejabat top Iran.

(blq/bac)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |