Bos BGN Minta Anggaran MBG Ditambah Jadi Rp335 T di 2026

9 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan pagu indikatif sebesar Rp217 triliun pada 2026 tak cukup untuk mendanai program makan bergizi gratis (MBG) dan meminta tambahan anggaran sebesar Rp118 triliun.

Dengan tambahan itu, anggaran BGN untuk tahun depan mencapai Rp335 triliun jika disetujui. 

Dadan menyebut angka pagu indikatif Rp217 triliun itu masih belum mencukupi jika jumlah penerima manfaat tetap mengacu pada target 82,9 juta orang selama satu tahun penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau basis pelaksanaannya kita sukses di akhir tahun dengan 82,9 juta (penerima), maka 82,9 juta sudah start dari Januari. Itu artinya Rp25 triliun per bulan lebih. Jadi Rp217 triliun itu akan habis diserap di akhir Agustus," kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (10/7).

Dengan asumsi kebutuhan anggaran mencapai Rp25 triliun hingga Rp26 triliun per bulan, Dadan pun mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp118 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Anggaran tersebut diperlukan agar program MBG bisa berjalan konsisten hingga akhir tahun.

Ia menjelaskan pada tahun ini BGN juga menghadapi tantangan serupa. Anggaran sebesar Rp121 triliun, yakni gabungan dari alokasi awal Rp71 triliun dan tambahan Rp50 triliun, diperkirakan habis terserap pada kuartal III 2026.

Dadan menjelaskan lambatnya serapan anggaran hingga pertengahan 2025 disebabkan keterbatasan jumlah SDM pelaksana, yang hanya sekitar 3.000 orang hingga Juli.

Namun, mulai pertengahan Juli ini, sebanyak 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) lulusan Universitas Pertahanan akan mulai diterjunkan ke daerah.

"Mulai Agustus kita bisa mempercepat pelaksanaan program makan bergizi (gratis). Agustus itu kita targetkan minimal penerima manfaat 20 juta. Itu artinya sudah akan menyerap Rp7 triliun satu bulan. September kita perkirakan sudah melayani 40 juta, itu artinya sudah akan menyerap Rp14 triliun," ujar Dadan.

Ia juga memproyeksikan jumlah penerima manfaat dapat mencapai 60 juta pada September dan menyerap hingga Rp20 triliun per bulan. Oleh sebab itu, kebutuhan tambahan anggaran dinilai realistis untuk mendukung pelaksanaan program hingga Desember 2026.

Program MBG merupakan salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemerintah menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari siswa sekolah, ibu hamil, dan balita.

Dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Sri Mulyani mengatakan outlook anggaran untuk MBG bisa mencapai Rp240 triliun pada 2026, naik signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Ia berharap program ini memberikan efek berganda bagi ekonomi nasional, baik dari sisi permintaan maupun pasokan.

Hingga awal Juli 2025, BGN mencatat hampir 7 juta orang telah menjadi penerima manfaat MBG yang disalurkan melalui 1.873 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di berbagai daerah. Jumlah ini akan terus bertambah seiring penambahan 473 unit SPPG baru yang mulai beroperasi pertengahan Juli.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |