Benarkah Kampus Top Dunia Mulai Menolak Beasiswa LPDP dari Indonesia? Ini Faktanya (Foto: Freepik)
JAKARTA - Benarkah kampus top dunia mulai menolak beasiswa LPDP dari Indonesia? Ini faktanya. Isu terbaru mencuat bahwa beberapa universitas top dunia mulai menolak mahasiswa Indonesia penerima Beasiswa LPDP. Berita ini ramai diperbincangkan setelah beberapa kampus menilai tunjangan hidup dari LPDP tidak cukup untuk menutupi biaya hidup lokal.
University of Amsterdam Tolak Perpanjangan LoA
Salah satu laporan menyebut bahwa University of Amsterdam menolak memperpanjang Letter of Acceptance (LoA) bagi calon doktoral asal Indonesia. Kampus tersebut menilai bahwa living allowance LPDP sebesar 1.500 euro per bulan tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup di Amsterdam, yang diperkirakan mencapai 1.700 euro per bulan—selisih sekitar 200 euro atau sekitar Rp3,5 juta tiap bulan.
Reaksi Resmi dari LPDP
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, membantah adanya kesalahan serius dalam skema tunjangan. Menurutnya, besaran living allowance telah dihitung berdasarkan kajian menyeluruh dan data terbaru sesuai standar biaya hidup di masing‑masing negara tujuan.
Dwi menambahkan, LPDP terus menjalin komunikasi aktif dengan kampus luar negeri dan terbuka terhadap masukan. Bagi penerima beasiswa yang menemukan ketidakcocokan skema pendanaan, direkomendasikan mengajukan permohonan penyesuaian atau mempertimbangkan kampus alternatif yang memiliki kesepakatan lebih baik dengan LPDP.
Dampak pada Mahasiswa & Evaluasi Kebijakan
Situasi ini mendorong LPDP untuk mengevaluasi ulang skema biaya hidup, khususnya di negara-negara dengan biaya tinggi. Evaluasi ini menyasar penyesuaian living allowance agar sesuai kebutuhan riil mahasiswa di luar negeri.