Jakarta, CNN Indonesia --
Matahari adalah pusat dari tata surya dan satu-satunya bintang yang memberikan cahaya serta energi bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Namun, masih banyak yang belum mengenal tentang pusat Bimasakti ini. Salah satu cara untuk bisa memahaminya adalah dengan mengetahui ciri-ciri Matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun terlihat seperti bola cahaya yang tenang dari kejauhan, sebenarnya Matahari adalah bintang yang sangat aktif dan dinamis.
Bahkan, Matahari berpengaruh besar pada kehidupan makhluk hidup di Bumi. Tanpa adanya Matahari, tumbuhan tidak bisa tumbuh sehingga hewan dan manusia akan kesulitan mendapatkan makanan.
Sinar dari Matahari juga sangat diperlukan oleh manusia karena menjadi sumber dari vitamin D. Vitamin D adalah zat yang mampu menjaga kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor.
Pengertian matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang memancarkan panas dan cahaya ke Bumi dan planet-planet yang mengedarinya.
Ditambahkan dari Merriam Webster, Matahari adalah benda langit yang bercahaya, tempat Bumi dan planet lain beredar, dan dari sinilah mereka mendapatkan panas serta cahaya.
Komposisi utamanya adalah hidrogen dan helium, dengan jarak rata-rata dari bumi sekitar 150 juta kilometer, diameter linier 1.390.000 kilometer, dan massa yang 332.000 kali lebih besar dari Bumi.
Gravitasi Matahari merupakan perekat yang menjaga tata surya tetap bersatu dan memastikan planet terbesar hingga serpihan paling kecil, tetap berada dalam orbitnya.
Ciri khas dari matahari
Melansir dari laman NASA, berikut adalah ciri-ciri matahari yang bisa kamu pelajari:
1. Bentuk dan komposisi
Matahari adalah bola besar yang terdiri dari gas panas, sekitar 74 persen hidrogen dan sekitar 24 persen helium. Reaksi fusi nuklir di inti Matahari mengubah hidrogen menjadi helium yang menghasilkan energi yang memancar ke seluruh tata surya.
2. Ukuran dan massa
Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta kilometer, atau lebih dari 109 kali diameter Bumi. Massanya sangat besar, setara dengan 330.000 kali massa Bumi, dan mencakup sekitar 99,8 persen dari total massa tata surya.
3. Jarak dan posisi
Matahari berada sekitar 150 juta kilometer dari Bumi. Ia terletak di dalam galaksi Bimasakti, tepatnya di lengan spiral yang disebut Orion Spur.
4. Struktur matahari
Struktur matahari terdiri dari beberapa lapisan, yaitu inti, zona radiatif, zona konvektif, fotosfer, serta kromosfer, dan korona.
5. Rotasi dan orbit
Rotasi matahari tidak selalu sama atau seragam. Di bagian ekuator atau khatulistiwa, rotasi terjadi setiap 25 hari, sedangkan di kutub berlangsung sekitar 36 hari.
Selain itu, matahari juga mengorbit pusat galaksi Bimasakti. Bola gas ini membutuhkan waktu sekitar 230 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh.
6. Aktivitas magnetik
Matahari memiliki medan magnet yang sangat kuat dan kompleks. Aktivitas ini menyebabkan fenomena seperti:
- Bintik matahari (sunspots)
- Lidah api matahari (solar flares)
- Letusan massa korona (coronal mass ejections)
Semua fenomena ini termasuk dalam siklus 11 tahunan yang dikenal sebagai siklus matahari.
7. Atmosfer dan cuaca antariksa
Atmosfer Matahari yang disebut heliosfer mencakup seluruh tata surya dan melindungi Bumi dari radiasi kosmik. Namun, badai Matahari yang besar bisa mengganggu sinyal GPS, komunikasi satelit, dan bahkan menyebabkan pemadaman listrik di Bumi.
8. Masa hidup dan evolusi
Matahari diperkirakan telah berusia 4,6 miliar tahun dan berada di pertengahan masa hidupnya. Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun lagi, Matahari akan berkembang menjadi raksasa merah, lalu mengecil menjadi katai putih seiring berakhirnya bahan bakar di intinya.
Lapisan matahari
Matahari memiliki lapisan-lapisan yang berbeda dan mempunyai peranannya masing-masing. Berikut penjelasannya:
- Inti: tempat terjadinya reaksi fusi, dengan suhu mencapai 15 juta °C.
- Zona radiatif: energi dari inti bergerak perlahan keluar melalui radiasi.
- Zona konvektif: plasma panas naik ke permukaan melalui konveksi.
- Fotosfer: lapisan "permukaan" yang tampak, dengan suhu sekitar 5.500 °C.
- Kromosfer dan korona: bagian atmosfer luar Matahari, korona bisa mencapai suhu hingga 2 juta °C.
Dengan mengetahui ciri-ciri Matahari, kita dapat lebih memahami perannya dalam menjaga kestabilan lingkungan planet Bumi serta memahami fenomena luar angkasa dengan lebih baik. Selamat belajar!
(sac/juh)