CNN Indonesia
Minggu, 22 Jun 2025 09:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap serangan yang ia perintahkan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran akan mendorong Teheran kembali ke meja perundingan.
Menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, Trump saat ini belum berencana melakukan tindakan tambahan dari AS untuk Iran, seiring desakannya agar para pemimpin Iran "sepakat untuk mengakhiri perang ini."
Selama beberapa hari terakhir, Trump meyakini bahwa pasukan AS diperlukan untuk melumpuhkan fasilitas nuklir Iran yang sangat dijaga ketat, dan keputusan itu diambil ketika jelas bahwa jalur diplomasi masih menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Trump terus berharap diplomasi kini dapat dilanjutkan, pasukan Amerika di wilayah tersebut tetap bersiaga penuh menghadapi kemungkinan balasan dari Iran.
Setelah serangan AS di Iran, menurut laporan CNN, Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Namun belum diketahui apa pembahasan dari keduanya.
Percakapan antara Trump dan Netanyahu dilakukan setelah AS melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Informasi ini disampaikan dua pejabat Gedung Putih.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan berhasil membombardir dan melenyapkan sejumlah fasilitas nuklir Iran di dalam bunker, Sabtu (21/6) waktu setempat.
Trump sebelumnya mengumumkan bahwa AS telah "berhasil melakukan serangan" ke fasilitas-fasilitas nuklir di Iran, termasuk Fordo, Natanz, dan Isfahan. Trump juga melakukan repost di media sosial yang menyatakan "Fordo telah lenyap."
Meski demikian, ia tidak menyebutkan secara detail serangan itu menggunakan bom-bom penghancur bunker dari jet bomber B-2 atau bukan.
Trump sebelumnya sudah memerintahkan pengerahan jet-jet bomber B-2 dengan membawa bom penghancur bunker seberat 13.600 kilogram masing-masing. Bom tersebut satu-satunya yang memiliki kemampuan menghancurkan bunker sedalam apapun, termasuk di fasilitas nuklir Fordo.
(wiw)