Trump Ancam Negara yang Alot Nego Tarif, RI Termasuk?

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menebar ancaman ke negara-negara mitra yang alot menyepakati kerja sama perdagangan selama negosiasi tarif impor berlangsung, termasuk dengan Indonesia.

Hingga kini, AS belum memutuskan besaran tarif yang dikenakan terhadap produk impor asal Indonesia, padahal batas penundaan tarif berakhir pada 9 Juli 2025.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan pengumuman tarif baru molor ke 1 Agustus 2025. Namun, ia menekankan Trump akan sesegera mungkin mengumumkan aturan tarif untuk beberapa negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serupa, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut akan ada pengumuman besar tentang perjanjian perdagangan dalam beberapa hari ke depan. Trump juga diklaim bakal menyurati 100 negara kecil yang berpotensi dihantam tarif impor lebih tinggi dari pengumuman awal.

"Presiden Trump akan mengirim surat kepada beberapa mitra dagang kami dan mengatakan, Jika Anda tidak bergerak maju (soal kerja sama dagang), pada 1 Agustus Anda akan kembali ke tingkat tarif 2 April. Jadi, saya pikir kita akan melihat banyak kesepakatan dengan sangat cepat," ungkap Bessent, dikutip dari Reuters, Senin (7/7).

Bessent menekankan Trump menaruh fokus lebih terhadap 18 mitra dagang penting yang menyumbang 95 persen defisit perdagangan AS.

Di lain sisi, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Stephen Miran mengklaim sudah mendengar hal-hal baik dari negosiasi AS dengan Uni Eropa serta India. Ia menegaskan mitra dagang AS memang harus membuat konsesi untuk memperoleh tarif yang lebih rendah.

Saluran berita lokal India CNBC-TV18 bahkan mengklaim India dan AS akan membuat keputusan final tentang kesepakatan perdagangan dalam 24 jam sampai 48 jam ke depan.

Tarif resiprokal pertama kali diumumkan Donald Trump pada 2 April 2025. Saat itu, Indonesia dikenakan tarif impor 32 persen. Trump kemudian menundanya selama 90 hari sejak 9 April 2025 untuk membuka ruang negosiasi.

Sejauh ini, Trump belum menyinggung nasib Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga belum mengeluarkan pernyataan resmi jelang deadline.

Menurutnya, tim negosiasi Indonesia standby di Amerika jelang tenggat waktu penundaan tarif Trump.

"Kalau Amerika menyatakan (deadline) 9 Juli (2025), tapi beda 8 (Juli 2025) sama 9 (Juli 2025) kan beda-beda tipis. Pemerintah sudah terus berkomunikasi, baik secara tertulis (maupun langsung). Jadi, kita sudah memberikan Indonesia punya second offer dan ini sudah diterima oleh AS. Kita sudah bicara juga dengan USTR, Secretary of Commerce, dan Secretary of Treasury," jelasnya usai Konferensi Pers Deregulasi di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (30/6).

"Jadi, tentu tim negosiasi Indonesia standby di Washington. Jadi, kalau ada perubahan, ada hal detail lagi yang masih memerlukan klarifikasi atau apa, kita bisa segera merespons," imbuh Airlangga.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |