Tato Ternyata Tidak Memberikan Kesan Akurat Tentang Seseorang, Ini Kata Peneliti! (Foto: Freepik)
JAKARTA - Tato telah menjadi bentuk ekspresi diri serta sarana untuk memberi tahu dunia sesuatu tentang diri Anda. Sayangnya, banyak orang yang salah mengartikan tanda-tanda tato ini dan salah menilai kepribadian orang yang memiliki tato.
Para peneliti cenderung setuju tentang tato dapat mencerminkan seseorang, tetapi kesan mereka umumnya tidak tepat, para peneliti melaporkan dalam edisi Agustus Journal of Research in Personality yang diambil dari UPI, Kamis (3/7/2025).

"Ketika melihat tato pada seseorang, mereka cenderung memiliki asumsi yang sama dengan kepribadian atau karakter orang tersebut," ungkap William Chopik, seorang profesor psikologi di Michigan State University.
"Namun, keakuratan asumsi ini tidak sesuai dengan kenyataan untuk sebagian besar orang," tambahnya.
Lalu, Peneliti meminta 274 orang dewasa dengan 375 tato untuk mengisi kuesioner guna menilai kepribadian mereka. Kemudian, tim menunjukkan foto tato orang-orang tersebut kepada kelompok kedua yang terdiri dari 30 mahasiswa dan profesor, dan meminta mereka untuk menilai kepribadian orang hanya berdasarkan tato mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka cenderung setuju satu sama lain bahwa tato dapat mendeskripsikan seseorang, tetapi penilaian tersebut jarang sesuai dengan kepribadian pemilik tato.
Orang-orang secara konsisten dinilai salah berdasarkan keramahan, ketelitian, ekstroversi, dan neurotisme mereka, ketika dievaluasi hanya berdasarkan tato yang mereka miliki. Misalnya, orang-orang dengan tato yang berhubungan dengan kematian dinilai kurang menyenangkan dan lebih emosional, tetapi pengamatan tersebut tidak sesuai dengan hasil kepribadian mereka.
Namun, ada satu pengecualian. Orang-orang dengan tato yang unik atau aneh dianggap terbuka terhadap pengalaman baru, dan evaluasi tersebut terbukti akurat dalam tes kepribadian. Orang-orang tersebut dinilai secara akurat lebih berpikiran terbuka, tertarik mencari pengalaman baru, dan menghargai usaha-usaha artistik.
"Kami terkejut melihat bahwa orang-orang secara akurat menilai keterbukaan seseorang hanya berdasarkan melihat foto tato," ungkap Brooke Soulliere, seorang rekan peneliti di Michigan State.