CNN Indonesia
Kamis, 19 Jun 2025 21:17 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala perusahaan energi nuklir milik negara Rusia Rosatam Alexey Likhachev mewanti-wanti bencana nuklir Chernobyl berulang jika Israel menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bushser Iran.
"Jika serangan benar-benar terjadi, itu jadi bencana yang sebanding dengan Chernobyl," ungkap Likhachev, dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, CEO itu mengatakan serangan terhadap pabrik tersebut akan menjadi "sangat jahat."
Bencana Chernobyl merupakaan kecelakaan terburuk dalam sejarah yang terjadi pada April 1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. Ledakan di reaktor nomor empat mengakibatkan pelepasan sejumlah zat radioaktif ke atmosfer.
Jumlah korban tewas imbas bencana Chernobyl masih jadi perdebatan. Beberapa sumber mengatakan 9.000 hingga 93.000 jiwa. Sumber lain menyebut 4.000 jiwa meninggal imbas kanker dan penyakit kronis yang dipicu paparan radiasi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga mengatakan pemerintah menyampaikan kekhawatiran serupa.
"Kamis sangat khawatir dengan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, yang mempekerjakan spesialis Rusia," ungkap Zakharova.
Bushehr terletak di pesisir Teluk Persia dan merupakan satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang beroperasi. Rusia membantu Iran membangun pembangkit tersebut dan sebagian stafnya merupakan warga Rusia.
Teluk Arab dan pakar nuklir juga cemas jika pembangkit listrik itu diserang akan mencemari lingkungan dan menyebar hingga Teluk Persia.
Wakil presiden Keamanan Material Nuklir di Nuclear Threat Initiative, Scott Roecker, mengatakan serangan terhadap pabrik Bushehr "akan mengakibatkan penyebaran banyak radiasi."
(isa/bac)