CNN Indonesia
Minggu, 29 Jun 2025 14:57 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia diklaim mengerahkan 110 ribu tentara mendekati Pokrovsk, sebuah kota strategis di Ukraina timur.
Mengutip CNN, klaim ini diungkapkan langsung Kepala Militer Ukraina Oleksandr Syrskyi pada Jumat (27/6). Ia mengatakan aksi Rusia merupakan bagian dari rencana mengambil alih kota strategis milik Ukraina.
Terlebih, Rusia sudah hampir setahun berupaya merebut Pokrovsk. Mereka melancarkan serangan demi serangan ke Ukraina, tapi gagal menguasai kota tersebut meski unggul jumlah pasukan dan persenjataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syrskyi menggambarkan di sepanjang garis depan kota itu merupakan 'titik terpanas' dalam ketegangan dua negara. Panjangnya sekitar 1.200 kilometer yang membentang di bagian timur.
Pokrovsk dianggap sebagai target strategis bagi Moskow. Ini sejalan dengan niat Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin merebut semua wilayah Ukraina timur.
Meski bukan kota besar, Pokrovsk terletak di jalur pasokan. Ada rel kereta api utama yang menghubungkannya dengan pusat militer lain di wilayah tersebut.
Kota tersebut menjadi tulang punggung pertahanan Ukraina, bersama dengan Kostiantynivka, Kramatorsk, dan Sloviansk. Kota-kota tersebut berada di wilayah Donetsk yang masih dipegang oleh Kyiv.
Sementara itu, Syrskyi mengklaim bahwa operasi Kursk sebelumnya berhasil menarik mundur hampir 63 ribu pasukan Rusia serta sekitar 7.000 tentara Korea Utara.
"Ini memungkinkan kami untuk melemahkan tekanan musuh di garis depan dan menyusun kembali pasukan. Perebutan Pokrovsk oleh musuh (Rusia) yang diumumkan pada September 2024 belum terjadi, sebagian berkat operasi Kursk," tegasnya.
Pasukan Rusia kemudian mengubah strategi. Mereka tidak langsung menyerang jantung kota tersebut, tapi mulai mengepung Pokrovsk dari selatan dan timur laut.
(skt/sfr)