Illustrasi Ken Arok (foto: dok ist)
JAKARTA - Konflik di wilayah Kerajaan Kediri saat dipimpin Raja Kertajaya dimanfaatkan betul oleh Ken Arok. Saat itu, Ken Arok berhasil mengkudeta Tunggul Ametung, akuwu Tumapel, yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri.
Ken Arok memanfaatkan keberadaan kaum brahmana atau pemuka agama di wilayah Kediri yang sedang berselisih dengan sang raja. Kebijakan Kertajaya yang sewenang-wenang seringkali menimbulkan benturan pendapat dengan kaum brahmana.
Keberhasilan Ken Arok menguasai Tumapel, yang saat itu merupakan kecamatan di wilayah Kediri, memunculkan harapan baru bagi kaum brahmana. Mereka dan keluarganya mulai diberikan tempat dan perlindungan oleh Ken Arok. Ia juga membangun kekuatan di Tumapel, yang kini menjadi wilayah Malang, untuk mempersiapkan perlawanan terhadap Kediri.
Kaum brahmana percaya bahwa dengan pengalaman Ken Arok dalam menggulingkan Tunggul Ametung, hal serupa bisa ia lakukan terhadap Kertajaya. Terlebih, mereka juga mendukung langkah Ken Arok dari belakang.
Saudara dan keluarga besar kaum brahmana Kediri yang pernah berjasa kepada Ken Arok diminta untuk pindah ke Tumapel. Bahkan, menurut buku Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan, mereka diberikan jabatan dan fasilitas oleh Ken Arok.