Jakarta, CNN Indonesia --
Gembong Narkoba yang paling dicari di Ekuador, Jose Adolfo Macias alias Fito, resmi diekstradisi ke Amerika Serikat pada Minggu (20/7) waktu setempat.
Ekstradisi dilakukan setelah Fito kembali ditangkap setelah kabur dari penjara dan memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut otoritas pemasyarakatan Ekuador, Macias dipindahkan dari penjara dengan keamanan maksimum di kota pelabuhan Guayaquil menuju bandara setempat.
Di sana, ia diserahkan kepada pejabat AS yang telah tiba lebih awal untuk menjalankan proses ekstradisi.
Otoritas penerbangan Guayaquil melaporkan, pesawat milik Departemen Kehakiman AS tiba sekitar pukul 12.45 siang waktu setempat dan lepas landas membawa Macias setelah pukul 14.00.
Media pemerintah Ekuador TC Television melaporkan pesawat tersebut mendarat pukul 12.30 waktu setempat dan berangkat pada pukul 14.12.
Dalam foto yang dirilis otoritas pemasyarakatan Ekuador pada Minggu, Fito terlihat mengenakan kaus, celana pendek, helm, serta rompi antipeluru.
Ia dikawal oleh sejumlah anggota Kepolisian Nasional bersenjata lengkap. Sejak 2020, Macias diketahui memimpin kelompok kriminal kuat bernama Los Choneros.
Mereka dituduh Amerika Serikat mengirim dan mendistribusikan berton-ton kokain dari Ekuador ke berbagai negara.
Pada April lalu, ia didakwa oleh pengadilan federal Brooklyn, New York, atas tujuh tuduhan termasuk penyelundupan narkoba dan senjata api.
Pada Januari 2024, Fito kabur dari penjara di Guayaquil, tempat ia menjalani hukuman 34 tahun atas kasus pembunuhan dan perdagangan narkoba.
Pelariannya memicu gelombang kekerasan Ekuador, termasuk aksi penyanderaan kru televisi saat siaran langsung oleh kelompok bersenjata.
Sebagai respons, Presiden Daniel Noboa menetapkan kondisi konflik bersenjata internal dan menyebut Los Choneros serta 21 kelompok kriminal lainnya sebagai organisasi teroris.
Macias akhirnya ditangkap kembali bulan lalu oleh otoritas Ekuador. Ia ditemukan bersembunyi di sebuah bunker bawah tanah di vila mewah di Provinsi Manabí.
Vila tersebut dilengkapi dengan ruang gym, dinding marmer, serta ruang bermain.
Dalam dokumen pengadilan yang diajukan di Pengadilan Distrik Timur New York pada Minggu, jaksa meminta agar Macias ditahan hingga proses persidangan dimulai.
Ini disertakan dengan alasan ia merupakan ancaman serius bagi publik dan berisiko tinggi untuk melarikan diri.
Dokumen yang sama menyebutkan bahwa Macias diekstradisi ke AS "semata-mata untuk menghadapi proses hukum."
Pengacara Macias di AS, Alexei Schacht, mengatakan kepada CNN bahwa kliennya dijadwalkan hadir di Pengadilan Federal Brooklyn pada Senin (waktu setempat), namun tidak menyebutkan waktu sidangnya.
Jika terbukti bersalah, Macias terancam hukuman penjara minimal 10 tahun hingga seumur hidup.
(zdm/bac)