Perang Harga Bikin Kualitas Mobil Dipertanyakan? (Ilustrasi/Okezone)
JAKARTA - Perang harga mobil mulai terjadi di Indonesia. Sejumlah produsen China menurunkan banderol model yang dipasarkan. Langkah ini pun mulai diikuti brand Jepang.
1. Perang Harga Efektif?
Mereka menurunkan harga sejumlah model, mulai dari puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah. Cara tersebut dinilai cukup efektif untuk strategi jangka pendek. Namun, apakah ini baik untuk jangka panjang?
Pasalnya, cara ini juga bisa berdampak pada nilai brand tersebut. Konsumen pun pada gilirannya mungkin bakal mempertanyakan kualitas dari produk tersebut.
"Untuk jangka pendek mungkin iya (efektif), tapi untuk jangka panjang tidak (efektif). Kalau strategi harga dalam bentuk sales program menurut kami bisa dilakukan. Tapi kalau untuk pangkas harga, kita bisa baca sendirilah literasinya soal apa yang terjadi di pasar domestik sana dan bagaimana kekhawatiran mereka soal kualitas," kata Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra, di Jakarta, dikutip pada Senin (14/7/2025).
2. Kualitas Produk
Ia menjelaskan, Suzuki sudah berada di Indonesia selama 50 tahun. Pihaknya ingin tetap mempertahankan kualitas produk yang ditawarkan. Karena itu, memangkas harga bisa membuat konsumen meragukan kualitas yang diberikan Suzuki.
"Yang kami ingin jaga adalah kami sudah ada di Indonesia dari tahun 70-an, untuk menjaga nama baik Suzuki dengan produk kredibel, valuable, dan durable, kami fokus ke hal-hal tersebut," tuturnya.