Modifikasi Cuaca Jakarta Belum Berhasil, Waspada Potensi Hujan Lebat

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hari pertama belum bisa menekan curah hujan di wilayah Jakarta. Hujan lebat diprediksi masih akan mengguyur sejumlah wilayah Jabodetabek.

"Hari ini ada 2 pesawat. Penerbangan sudah dimulai sejak pagi. Ditargetkan bisa beroperasi 8 sorti hari ini," ujar Tri Handoko Seto, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga bisa signifikan mengurangi curah hujan," tambahnya.

Seto mengatakan OMC hari pertama hanya dilakukan sebanyak 1 sorti dan baru sore hari dimulai. Kemudian, hujan turun dan membuat operasi lanjutan tidak bisa dilakukan.

"Kemarin hanya ada 1 pesawat, dan baru sore hari mulai. Terbang sorti 1, setelah itu Bandara Halim hujan sampai malam sehingga tidak bisa melakukan operasi selanjutnya," katanya.

BMKG melakukan OMC di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat mulai Senin (7/7) hingga Jumat (11/7) untuk menekan curah hujan.

"Kami sudah bekerja sama dengan Pemda DKI, Jawa Barat, dan BNPB. Mulai hari ini kita akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk wilayah DKI dan Jawa Barat. Poskonya ada di Halim Perdanakusuma," ujar Seto dalam konferensi pers daring, Senin (7/7).

"Kita berusaha mudah-mudahan hujan yang akan turun pada hari ini dan seterusnya bisa kita kurangi, sehingga akan mengurangi penderitaan teman-teman yang sedang terdampak banjir," tambahnya.

Dikarenakan OMC hari pertama belum optimal, curah hujan di wilayah Jakarta masih cukup tinggi. BanjirdiJakarta bahkan meluas pada Selasa (8/7).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan banjir kini merendam 67 RT.

Banjir terjadi di berbagai kelurahan di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

BPBD juga melaporkan ratusan warga mengungsi akibat banjir di berbagai daerah.

Tak hanya Jakarta, banjir juga terjadi di Kabupaten Tangerang, Banten. BPBD Kabupaten Tangerang melaporkan sebanyak empat wilayah kecamatan di daerah itu masih terendam banjir akibat luapan Sungai Cirarab seiring intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak Senin (7/7).

BMKG, dalam unggahannya di Instagram, juga mengungkap bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi pada hari ini di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, hingga Kota Depok.

Anomali cuaca

BMKG mengungkap bahwa saat ini sedang terjadi anomali cuaca di Indonesia. Bulan Juli seharusnya sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun kali ini hujan turun lebih merata.

Anomali curah hujan yang telah terjadi sejak Mei diperkirakan akan terus berlangsung hingga Oktober 2025.

Menurut BMKG, melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat, dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan. Selain itu, monitoring gelombang ekuator dan angin streamline menunjukkan adanya Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Robby yang aktif melintas di sejumlah wilayah Indonesia.

"Kombinasi faktor-faktor ini menunjukkan bahwa meskipun indikator iklim global berada dalam kondisi netral, dinamika regional tetap mendukung terbentuknya pola hujan di wilayah Indonesia," ungkap BMKG.

Merujuk data BMKG, hujan lebat hingga ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Pada 6 Juli 2025, hujan intensitas tinggi (>100 mm/hari) tercatat di berbagai titik di Jakarta dan sekitarnya, seperti Semanan (144 mm), Angke Hulu (135 mm), dan Halim (123 mm).

Sehari sebelumnya, 5 Juli, hujan ekstrem (>150 mm/hari) terjadi di Bogor (157,4 mm), Mataram (111.4 mm/hari), dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan seperti Bantaeng dan Bulukumba, yang menimbulkan dampak berupa banjir, longsor, dan pohon tumbang. Hujan lebat juga tercatat di Tangerang (88,2 mm) dan Jakarta Timur (77 mm), yang turut menyebabkan kerusakan dan genangan.

(lom/dmi)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |