Menhan AS Tuding China Mau Invasi Taiwan pada 2027

1 day ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth menuding China berencana untuk menginvasi Taiwan pada 2027.

Dalam pidato di forum pertahanan dan keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura, Hegseth menyatakan pihaknya mengetahui bahwa Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk bersiap menginvasi Taiwan pada 2027.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tahu bahwa Xi Jinping telah memerintahkan militernya bersiap menginvasi Taiwan pada 2027. PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) sedang membangun kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya, dengan kecepatan yang sangat tinggi," kata Hegseth pada Sabtu (31/5), seperti dikutip Anadolu Agency.

Hegseth mengklaim PLA saat ini tengah berlatih untuk menyerang Taiwan. Latihan itu bahkan dilakukan setiap hari.

Menurut Hegseth, Washington tidak akan berusaha menutup-nutupi ancaman nyata yang ditimbulkan oleh China ini. Meski begitu, ia menegaskan AS tak berniat meletuskan perang.

"Izinkan saya memperjelas sekali lagi: Amerika Serikat tidak menginginkan perang. Kami tidak ingin mendominasi atau mencekik China. Kami tidak ingin mempermalukan China. Kami tidak menginginkan perubahan rezim," ucapnya.

"Sebaliknya, kami menginginkan perdamaian. Namun, kami harus memastikan bahwa China tidak dapat mendominasi kami maupun sekutu dan mitra kami," lanjutnya.

Hegseth pada kesempatan itu juga menuduh Beijing tengah mencari masalah dengan negara-negara tetangganya di Laut China Selatan. Ia menyatakan Washington saat ini memantau dengan cermat segala gerak-gerik Negeri Tirai Bambu.

"Setiap upaya sepihak di Laut China Selatan untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan tidak dapat diterima," ucapnya.

Sejalan dengan ini, Hegseth menilai China ingin mengendalikan kawasan Asia. Ia pun mendesak sekutu Asia dan Eropanya untuk bersama-sama meningkatkan anggaran pertahanan guna mengantisipasi hal ini.

"Kita harus memastikan bahwa anggaran pertahanan kita mampu mengatasi bahaya dan ancaman yang kita hadapi saat ini," tutur dia.

Hegseth menggunakan momen itu untuk pamer bahwa AS saat ini sedang membangun Golden Dome, proyek sistem pertahanan rudal yang bernilai US$175 miliar atau setara Rp2.869 triliun.

Selain itu, AS juga sedang mengembangkan pesawat tempur generasi keenam baru F-47, pesawat pengebom siluman baru B-21, serta kapal selam hingga kapal perusak baru yang bakal menjadi "peralatan militer terbaik di dunia."

Hegseth juga mengumumkan proyek kerja sama pertahanan di bawah Kemitraan untuk Ketahanan Industri Indo-Pasifik (PIPIR), sebuah forum yang diprakarsai AS yang beranggotakan 14 negara mitra dan sekutu.

Ia mengatakan proyek pertama kemitraan ini yaitu membangun kemampuan dan kapasitas perbaikan untuk sistem radar P-8 di Australia. Pembangunan ini bertujuan memungkinkan sekutu dan mitra AS di Indo-Pasifik mengoperasikan pesawat tersebut dan melakukan perawatan langsung di kawasan itu.

(fra/blq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |