Ramdani Bur
, Jurnalis-Jum'at, 20 Juni 2025 |15:10 WIB
Suasana di lorong Terminal Syib Amir Makkah yang menjual berbagai jajanan khas Indonesia. (Foto: MCH 2025)
MAKKAH – Terdapat tiga terminal besar yang jaraknya tidak jauh dari Masjidil Haram, Makkah, yakni Syib Amir, Jabal Kakbah dan Jiad/Ajyad. Dari tiga terminal itu, Syib Amir jadi yang paling sibuk. Penyebabnya karena terminal ini menampung bus-bus yang bergerak di lima sektor Makkah, sedangkan Jabal Kakbah hanya dua dan Jiad (tiga).
Padatnya terminal Syib Amir dimanfaatkan pedagang sekitar untuk menjajakan barang dagangan mereka. Ketika Okezone mengunjungi Terminal Syib Amir, di sepanjang koridor terminal terlihat puluhan pedagang asal Indonesia menjual jajanan pasar ala tanah air.

Beragam jajanan pasar dilego di sini seperti kue pukis, onde-onde, lumpia, bakwan sayur hingga berbagai jenis nasi. Sederet nasi yang dijual ada nasi rames, nasi kuning, nasi goreng dan banyak lagi. Tak sampai di situ, bakso juga dijual di sini.
Harganya pun juga terjangkau, yang mana setiap porsinya dilepas seharga SAR5 atau setara Rp21.800. Harga yang ramah di kantong plus kerinduan akan makanan Indonesia membuat jamaah haji asal Tanah Air berbondong-bondong membeli jajanan di atas, entah untuk dikonsumsi di area Masjidil Haram atau dibawa pulang ke hotel.
"Lumayan buat ngemil,” kata salah satu jamaah haji asal Jawa Barat, Himmah.
1. Omset Tembus Rp4 Juta
Salah satu pegadang yang berjualan di Terminal Syib Amir, Ayu, mengaku mendapatkan rezeki berlebih ketika musim haji tiba. Tak tanggung-tanggung, Ayu bisa mengantongi uang sekira Rp4 juta setiap harinya.
"Omsetnya lumayan, bisa tembus Rp4 juta semalam," kata Ayu.