Imigran Meksiko Dituduh Ancam Bunuh Trump karena Kebijakan Deportasi

1 day ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2025 15:15 WIB

Imigran Meksiko tersebut sekarang sudah mendekam di penjara. Kristi Noem mengatakan sang imigran langsung diamankan Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE). Presiden AS Donald Trump menggencarkan kebijakan deportasi imigran di Amerika Serikat. (Getty Images via AFP/Kevin Dietsch)

Jakarta, CNN Indonesia --

Imigran Meksiko dituduh mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, karena terus menggencarkan kebijakan deportasi.

Klaim ini disampaikan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem berdasarkan temuan sebuah surat. Ia menyebut imigran ilegal itu muak dan ingin membunuh Trump terlebih dahulu, sebelum menyerahkan diri.

"Kami muak dengan presiden ini (Donald Trump) yang terus mengganggu kami orang-orang Meksiko. Saya akan secara sukarela mendeportasi diri saya kembali ke Meksiko, tapi tidak sebelum saya menggunakan senapan 30 yard 06 saya untuk menembak kepala presiden kesayangan Anda," tulis surat ancaman tersebut, dikutip dari CNN, Sabtu (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imigran Meksiko tersebut sekarang sudah mendekam di penjara. Noem mengatakan sang imigran langsung diamankan Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

Namun, para penyelidik meyakini imigran tersebut hanya korban dari sebuah jebakan. Mereka percaya imigran bernama Ramon Morales Reyes itu tak pernah menulis surat ancaman tersebut.

Penyelidik justru mencurigai pihak lain yang ingin mencari keuntungan dalam masalah ini. Biang keladi sebenarnya disebut sedang menunggu persidangan dalam kasus perampokan dan penyerangan, di mana Reyes menjadi korban.

Salah seorang sumber mengatakan para penyidik percaya bahwa surat itu adalah upaya untuk mendeportasi Reyes, tepat sebelum kasus yang menimpanya dibawa ke pengadilan. Sementara sumber lain menyebut aparat penegak hukum sedang meninjau rekaman panggilan di penjara dari seseorang yang diyakini terlibat dalam penulisan surat itu.

Aparat berwenang saat ini menyimpulkan bahwa Reyes bukan penulis dari surat ancaman pembunuhan Donald Trump. Setelah mewawancarai dan meminta tulisan tangannya, ternyata tidak cocok dengan surat ancaman tersebut.

(dhf/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |