Imbas Pengeboman Fasilitas Nuklir, Media Iran: Semua Warga AS Jadi Target Sah Serangan Balasan

4 hours ago 1

JAKARTA – Media Pemerintah Iran pada Minggu, (22/6/2025) memperingatkan bahwa setiap warga atau personel militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah kini menjadi sasaran yang sah bagi serangan Teheran. Peringatan itu disampaikan menyusul pengeboman tiga situs nuklir Iran, yaitu Natanz, Isfahan, dan Fordo, yang diperintahkan Presiden Donald Trump.

"AS telah melakukan kejahatan terhadap Iran dengan melanggar wilayah udara Iran. AS tidak punya tempat di kawasan Asia Barat. Tuan Presiden Amerika Serikat, Anda yang memulainya dan kami akan mengakhirinya," kata penyiar televisi pemerintah Iran dalam siaran pada Minggu. Tayangan itu memperlihatkan gambar pangkalan AS di kawasan itu ditayangkan di latar belakang.

AS memiliki beberapa pangkalan militer di Timur Tengah, termasuk Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar— Pangkalan Udara Al Asad dan Harir di Irak, Pangkalan Militer Al Tanf Garrison di Suriah selatan, Pangkalan Udara Ali al-Salem di Kuwait, dan Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab

Iran International juga mengutip seorang presenter dari IRNA yang mengatakan bahwa setiap personel sipil dan militer AS di kawasan tersebut sekarang menjadi "target yang sah."

"Pertempuran baru saja dimulai, Trump! Sekarang Anda berbicara tentang perdamaian? Kami akan berurusan dengan Anda dengan cara yang membuat Anda memahami konsekuensi dari kecerobohan," kata presenter Iran lainnya dalam sebuah program TV pemerintah, kata laporan itu, sebagaimana dilansir NDTV.

Sebagaimana diberitakan, AS menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran pada Sabtu, (21/6/2025) dan Trump memperingatkan Teheran bahwa mereka akan menghadapi serangan yang lebih dahsyat jika tidak menyetujui perdamaian. Keputusan Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan saingan utamanya Iran merupakan eskalasi besar konflik dan berisiko membuka era baru ketidakstabilan di Timur Tengah.

"Serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi yang berlangsung lebih dari tiga menit.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |