Cuaca Dingin Jakarta Bikin Menggigil, Sampai Kapan?

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 01 Jul 2025 07:00 WIB

Suhu di Jakarta belakangan ini terasa dingin dalam beberapa waktu terakhir. Sampai kapan kondisi ini bertahan? Ilustrasi. Suhu di Jakarta dan sekitarnya belakangan ini terasa dingin, tercatat berada di kisaran 25 hingga 27 derajat Celsius pada pagi dan malam hari. (Foto: CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Suhu di Jakarta dan sekitarnya belakangan ini terasa dingin, tercatat berada di kisaran 25 hingga 27 derajat Celsius pada pagi dan malam hari. Sampai kapan kondisi ini bertahan?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena cuaca dingin ini akan terus terjadi hingga akhir bulan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BMKG memprakirakan bahwa suhu dingin ini akan terus terjadi hingga menjelang akhir Juli, dengan suhu di Jakarta dan sekitarnya mencapai 25-27 derajat Celcius pada pagi hingga siang hari, dan turun menjadi 25 derajat Celcius pada malam hari," ujar Guswanto, Deputi Meteorologi, saat dihubungi, Senin (30/6).

Guswanto menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh pengaruh angin monsun Australia yang membawa udara dingin dari Benua Australia melewati wilayah Indonesia. Angin ini bersifat kering dan membawa sedikit uap air, membuat suhu udara turun drastis, terutama pada malam hari.

Selain itu, keberadaan badai tropis di wilayah utara Indonesia dan sekitar Filipina turut memperkuat aliran udara dingin dari selatan ke utara.

"Angin ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga pada malam hari suhu mencapai titik minimumnya dan udara terasa lebih dingin." ucap Guswanto.

Fenomena ini dikenal sebagai bediding, kondisi umum yang terjadi selama musim kemarau di wilayah tropis seperti Indonesia. BMKG menjelaskan bahwa fenomena bediding terjadi akibat berkurangnya tutupan awan dan curah hujan, sehingga panas yang diserap permukaan bumi pada siang hari lebih cepat dilepaskan ke atmosfer pada malam hari.

"Fenomena udara dingin ini di daerah Jawa dikenal sebagai Bediding. Fenomena bediding dalam konteks klimatologi merupakan hal normal karena memang proses fisisnya berkaitan dengan kondisi atmosfer saat musim kemarau," tulis BMKG di lamannya.

Dengan langit yang bersih dari awan, panas bumi langsung dilepaskan ke atmosfer luar, membuat udara di permukaan terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.

Meskipun fenomena cuaca dingin ini tergolong normal, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampaknya, terutama pada kesehatan. Suhu dingin bisa memengaruhi daya tahan tubuh, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Cuaca dingin di Jakarta dan wilayah sekitarnya memang tidak berlangsung sepanjang tahun. Namun, hingga akhir Juli, udara sejuk yang tidak biasa ini masih akan menemani aktivitas harian masyarakat ibu kota.

(job/dmi)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |