China Sewot AS Ucapkan Selamat Ultah ke Dalai Lama

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

China sewot usai Amerika Serikat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada pemimpin Buddha Tibet Dalai Lama di usianya yang menginjak 90 tahun.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan AS tak berhak ikut campur soal urusan Tibet dan mendesak Washington untuk mengerti akan sensitivitas isu tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers, Mao berujar Dalai Lama merupakan tokoh politik yang berada dalam pengasingan yang terlibat dalam kegiatan separatis anti-China "dengan kedok agama".

Ia menegaskan Dalai Lama "tak punya hak" untuk mewakili rakyat Tibet, demikian dikutip dari Reuters.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio sebelumnya memberikan ucapan selamat kepada Dalai Lama atas ulang tahunnya ke-90.

Dalam pesannya, Rubio menyatakan harapan agar pemimpin Buddha Tibet itu terus menginspirasi rakyat dengan menyampaikan pesan persatuan, perdamaian, dan kasih sayang.

"AS tetap secara tegas berkomitmen untuk mendukung hak asasi manusia dan kemerdekaan fundamental atas warga Tibet," kata Rubio dalam pernyataannya pada Sabtu (5/7).

"Kami mendukung upaya untuk melestarikan warisan bahasa, budaya, dan agama Tibet, termasuk kemampuan mereka untuk memilih secara bebas dan menghormati pemimpin agama tanpa intervensi," lanjut Rubio.

Dalai Lama berulang tahun ke-90 pada 6 Juli lalu. Pria dengan nama asli Tenzin Gyatso itu telah mengumumkan bahwa ia akan memiliki penerus setelah kematiannya.

"Saya menegaskan bahwa institusi Dalai Lama akan terus berlanjut," katanya dalam sebuah pesan video.

Suksesi Dalai Lama sejak lama menjadi perhatian dunia, terutama China. Beijing memantau ketat gerak-geriknya karena keberadaan Dalai Lama mengusik pemerintahan China.

Sejak dulu, China menganggap Dalai Lama sebagai separatis. Pemerintah Negeri Tirai Bambu pun terus bersikeras bahwa mereka berwenang untuk terlibat dalam penunjukan penerus Dalai Lama sesuai dengan ritual "Urna Emas" yang dilakukan sejak Dinasti Qing.

Dalai Lama dan komunitas Tibet telah menentang keras keinginan China ini.

Umat Buddha Tibet meyakini bahwa pemimpin spiritual mereka akan terlahir kembali atau bereinkarnasi untuk meneruskan kepercayaan mereka.

Mengenai reinkarnasi ini, Dalai Lama sempat menyinggung bahwa calon penerusnya akan lahir di luar China. Karenanya, ia mendesak para pengikutnya untuk tidak percaya pada siapa pun Dalai Lama yang dipilih oleh China.

Dalai Lama sendiri saat ini mengasingkan diri ke India. Ia melarikan diri dari Tibet setelah China menginvasi Tibet pada 1950 dan muncul pemberontakan Tibet pada 1959.

Dalai Lama kini menetap di Dharamsala. Di sana, ia memimpin pemerintahan Tibet dalam pengasingan hingga mengundurkan diri dari peran politik pada 2011 untuk fokus pada misi spiritual.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |