Ayah Farel Prayoga Kecanduan Judi Online, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

21 hours ago 2

Lutfiana Cinta , Jurnalis-Jum'at, 13 Juni 2025 |09:45 WIB

Ayah Farel Prayoga Kecanduan Judi Online, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

Ayah Farel Prayoga Kecanduan Judi Online, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

JAKARTA - Polisi menangkap ayah dari artis cilik Farel Prayoga karena kasus judi online. Farel mengaku tidak kaget jika ayahnya kecanduan judi online, karena dirinya beberapa kali mendapati sang ayah sedang bermain di situs judi. Lantas sebenarnya apa alasan orang bisa kecanduan bermain judi online?

Ketika seseorang merasa stres biasanya mereka akan mencari kebahagiaan dan pelarian untuk merasa lebih baik, mulai dari kegiatan positif sampai dengan aktivitas negatif. Beberapa orang justru mencari pelarian tersebut dengan melakukan sesuatu yang negatif seperti bermain Judol atau judi online.

Pada tahun 2023, sebanyak 9.000 situs judi online berhasil diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meskipun sudah diberantas oleh pemerintah, situs judi online ini masih bertebaran di berbagai platform media sosial sehingga masyarakat masih mengaksesnya dengan mudah.

Judi online (Judol) memang sering dikaitkan dengan permasalahan stres, menurut dr Rizky Aniza Winanda SpKj selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Hermina Jatinegara, perlu dicatat bahwa alasan seseorang kecanduan judol bukan hanya satu persoalan saja, tetapi bisa dipicu dari berbagai persoalan atau tekanan kehidupan lainnya.

“Judol sendiri sebetulnya pemicu stres, tetapi kenapa orang bisa sampai judol itu juga yang kita lihat. Jadi, faktornya banyak, nggak pernah hanya satu,” ungkap dr Rizky Aniza Winanda SpKj.

“Ada stres memicu dia untuk melakukan judi, kemudian tergantung dengan judinya melakukan itu terus menerus dan menjadi stres yang berulang,” tambahnya.

Ketika orang terkena judol harus secepatnya melakukan konsultasi secara rutin, terutama jika sudah mengalami adiksi. Selain itu, perlunya dukungan dari lingkungan sekitar seperti kerabat, karena lingkungan merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pemulihan yang mengalami gangguan adiksi.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |