CNN Indonesia
Senin, 07 Jul 2025 05:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat bakal memberlakukan tarif dagang baru per 1 Agustus 2025. Keputusan ini akan berlaku jika para mitra dagang mereka, seperti Taiwan hingga Uni Eropa tidak mencapai kesepakatan dengan Washington.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tarif tersebut akan kembali ke tingkat tertinggi, seperti yang diumumkan Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mungkin akan mulai memberlakukannya pada 1 Agustus. Itu cukup awal," kata Besset, melansir AFP, Minggu (6/7).
Trump telah menandatangani 12 surat untuk memberitahu negara-negara tentang kenaikan tarif. Surat tersebut rencananya akan dikirimkan mulai Senin (7/7).
Sejumlah negara berusaha mencapai kesepakatan yang dapat membantu mereka menghindari tarif yang lebih tinggi tersebut.
Sampai saat ini, pemerintahan Trump telah mengumumkan kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam. Sementara itu, Washington dan Beijing sepakat untuk sementara menurunkan tarif yang sangat tinggi pada produk masing-masing.
Bessent mengatakan bahwa pemerintahan tersebut sudah dekat dengan beberapa kesepakatan.
"Saya memperkirakan akan ada beberapa pengumuman besar dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Namun, ia tidak mau menyebutkan negara mana yang dimaksud. Ia menambahkan dirinya tidak ingin membiarkan negara tersebut lepas dari tanggung jawab.
Bessent membantah bahwa pemerintahan menggunakan ancaman daripada negosiasi. Ia juga menepis anggapan bahwa Trump menetapkan batas waktu baru per tanggal 1 Agustus.
"Ini bukan batas waktu baru. Kami mengatakan, inilah saatnya hal ini terjadi. Jika Anda ingin mempercepat prosesnya, silakan. Jika Anda ingin kembali ke tarif lama, itu pilihan Anda," katanya.
Sebelumnya, Trump memberikan bocoran kepada wartawan soal serangan dagang yang akan ia lancarkan kepada sejumlah negara.
Bocoran terkait tarif dagang yang ia akan berlakukan. Bocoran ia berikan jelang 9 Juli, atau batas akhir waktu tiga bulan yang ia berikan kepada lebih dari 100 negara untuk berunding dengan AS agar terhindar dari serangan tarif tinggi yang ia akan berlakukan.
Trump mengatakan besaran tarif impor yang akan ia berlakukan di kisaran 10 persen sampai 70 persen.
(dmi/dmi)