Angga Tegaskan Perang Jawa Bukan Proyek Film Diponegoro Wacana Menbud

9 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Angga Dwimas Sasongko menegaskan Perang Jawa merupakan proyek film layar lebar yang diproduksi Visinema dan Endgame. Ia menyatakan proyek itu hingga kini tak terafiliasi atau bekerja sama dengan pemerintah.

Pernyataan itu muncul setelah Menteri Kebudayaan Fadli Zon sempat melontarkan wacana menggarap film tentang Pangeran Diponegoro saat peringatan 200 tahun Perang Jawa pada Minggu (20/7), sehari sebelum Visinema mengumumkan Perang Jawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin kami harus bilang bahwa film ini independen dikerjakan oleh Visinema dan Endgame," ujar Angga dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7).

Selain diproduksi Visinema dan Endgame, Perang Jawa juga kemungkinan akan membuka peluang berkolaborasi dengan talenta-talenta lokal. Angga mengatakan pihaknya berniat mengajak banyak talenta lokal untuk terlibat, termasuk open casting untuk sejumlah pemeran.

Komitmen serupa pernah dilakukan Visinema saat menggarap film animasi Jumbo (2025). Namun, ia belum menjelaskan secara rinci bentuk kolaborasi dalam Perang Jawa mengingat film itu masih pra-produksi.

"Komitmen kami di Visinema adalah demokratisasi talenta. Sama seperti Jumbo, enggak hanya dikerjakan oleh studio animasi Visinema tapi juga melibatkan belasan studio animasi di seluruh Indonesia," ujar Angga.

"Di sini juga kami ingin membuka peluang kepada banyak talenta-talenta untuk bisa terlibat termasuk soal casting," lanjutnya.

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan sempat menuturkan wacana memproduksi film Pangeran Diponegoro. Menbud Fadli Zon mengungkapkan wacana itu dalam peringatan 200 Tahun Perang Jawa.

Ia menjelaskan film menjadi medium yang lengkap untuk menggambarkan sejarah pahlawan nasional tersebut. Dengan begitu, Fadli mengaku mencoba membuat satu film tentang Pangeran Diponegoro dengan skala produksi lebih megah.

Ia tidak menjelaskan lebih jauh status produksi film itu, hanya menegaskan pentingnya mengajak para produser hingga sutradara dan penulis skenario yang mumpuni untuk proyek tersebut.

"Film adalah platform ekspresi budaya yang paling lengkap mulai dari seni akting, tari, musik, sastra, bahkan sampai fesyen dan kuliner ada di dalamnya, dan kita akan mencoba membuat satu film tentang Pangeran Diponegoro yang lebih epik," ujar Fadli, seperti diberitakan Antara pada Minggu (22/7).

[Gambas:Video CNN]

"Tentu saja ini harus bekerja sama dengan para produser, sutradara, pembuat skenario sehingga bisa menayangkan film tentang Pangeran Diponegoro lebih lengkap dan aktual," katanya.

Perang Jawa menjadi proyek film layar lebar yang diproduksi Visinema Pictures bersama Endgame. Selain Angga sebagai sutradara, Ifan Ismail bakal bergabung sebagai penulis.

Gita Wirjawan juga ikut terlibat sebagai produser eksekutif di bawah bendera Endgame. Sementara itu, Taufan Adryan ditunjuk sebagai produser.

Perang Jawa turut menggaet sejarawan dan penulis Peter Carey sebagai Head of Research sekaligus Story Consultant. Carey dikenal sebagai sejarawan Inggris yang menghabiskan lebih dari 40 tahun meneliti dan menulis buku tentang Pangeran Diponegoro hingga sejarah modern Jawa.

Perang Jawa masih dalam tahap pra-produksi dan pengembangan naskah. Film itu diperkirakan mulai syuting dua tahun mendatang pada 2027.

(frl/end)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |