Agen intelijen Israel, Mossad, membawa salah satu tawanan dalam sebuah operasi penangkapan beberapa waktu lalu. (Foto: Dok.Haaretz).
JAKARTA – Agen intelijen Israel, Mossad, diam-diam menyusup ke Jakarta. Berkedok aktivitas dagang, para telik sandi negara zionis tersebut melatih militer Indonesia, terutama untuk kepentingan melacak sisa-sisa anggota PKI dan memerangi terorisme.
Nama Mossad kembali jadi sorotan setelah pecah perang Iran-Israel sejak Jumat (13/6/2025) pekan lalu. Mereka ditengarai sebagai dalang utama serangan Israel ke Teheran yang menewaskan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dan sejumlah ahli nuklir.
Mossad telah merancang operasi rahasia untuk membobol Iran dari dalam. Sepak terjang mereka mengingatkan bagaimana pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan penggantinya, Yahya Sinwar, tewas di Iran pada tahun lalu. Mereka dibom Israel setelah mendapat informasi akurat dari agen Mossad yang berjalan senyap.
“Salah satu alasan utama dibentuknya Mossad yakni kesadaran Israel bahwa kekuatan militer tradisional saja tidak akan cukup untuk menjamin keamanan. Pengumpulan intelijen dan operasi rahasia dianggap penting untuk melacak ancaman, aktivitas musuh, dan mencegah serangan terhadap wilayah mereka,” kata Frank Gaughan dalam buku ‘Mossad: The Scecret History of Israel’s Intelligence Agency’, dikutip Kamis (19/6/2025).
Menyusup Jakarta
Siapa Mossad? Laman resmi badan itu menyebutkan, badan intelijen ini didirikan segera setelah berdirinya negara Israel pada 1949. Perdana Menteri David Ben Gurion ketika itu menyadari mata-mata yang telah beroperasi sebelum Israel lahir mesti dilembagakan.
Mossad bernama lengkap HaMossad LeModi'in U'LeTafkidim Meyuchadim atau berarti lembaga intelijen dan operasi khusus. Hingga saat ini sebagian besar operasi mereka tetap dirahasiakan alias tidak pernah dipublikasikan.
Pada kurun 1970-an ketika Timur Tengah dilanda perang dan eskalasi ketegangan Blok Barat-Blok Timur meningkat, Mossad terus melebarkan sayap ke berbagai negara. Di kawasan Asia, mereka terkoneksi dengan Taiwan, Jepang, juga Singapura.
“Mossad memberikan pelatihan intelijen kepada Pemerintah Taiwan dan terus menjalin kontak di sana. Israel juga memiliki hubungan dengan Jepang, Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan yang sebagian besar didasarkan pada pertukaran informasi terorisme,” kata Haggai Esshed dalam ‘Reuven Shiloah, the Man Behind the Mossad: Secret Diplomacy in the Creation of Israel’.