Felldy Utama
, Jurnalis-Kamis, 12 Juni 2025 |00:15 WIB
Ade Armando Soroti Perbedaan Tanda Tangan Purnawirawan di Surat Pemakzulan Gibran (Foto : iNews)
JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menyoroti adanya perbedaan isi surat yang dilayangkan Forum Purnawirawan TNI kepada DPR-MPR dan DPD, dengan surat yang dilayangkan ke Presiden Prabowo Subianto sebelumnya terkait usulan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini diungkap Ade dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Pemakzulan Gibran Jalan Terus, Kenapa?' yang ditayangkan iNews, Rabu (11/6/2025) malam.
Mula-mula surat itu dikirim ke pak prabowo, kata bung Ray Rangkuti itu nggak diapa-apain, dan kata lain sebetulnya dicuekin. Prabowo itu tidak menanggapi surat yang datang dari para purnawirawan tni itu kan.
Ade mempertanyakan, mengapa tujuh isi gugatan yang dilayangkan kepada Prabowo sebelumnya, justru menghilang dari surat yang dilayangkan kepada DPR, MPR dan DPD RI.
"Tinggal satu soal pemakzulan Gibran. Itu yang pertama, catatan pertama yang penting," kata Ade.
Menurutnya, hal ini menjadi bahan pertanyaan besar mengapa adanya perbedaan dari isi surat tersebut. Dan kini hanya berfokus pada pemakzulan Gibran semata.
Tak hanya itu, kata dia, pihak-pihak yang menandatangani surat tersebut pun justru mengalami perbedaan dari yang dilayangkan kepada Prabowo sebelumnya. Dimana, sebelumnya terdapat nama mantan Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno.
"Dari lima orang yang menanda tangan kalau tidak salah, ada satu orang yang hilang. Pak Try Sutrisno sudah tidak lagi menanda tangan surat tersebut. Itu kan pertanyaan besar. Kenapa Pak Tri tiba-tiba mundur sehari sesudah ketemu dengan (ketika) Hari Pancasila itu, yang sebetulnya gak terlalu relevan sih, cuman jelas itu dilakukan sesudah ketemu dengan Mas Gibran. Saya gak tau kenapa, tapi itu adalah fakta-faktanya," tuturnya.