5 Gunung Indonesia yang Sulit Ditaklukan Pendaki, Bukan untuk Pemula

6 hours ago 1

Chamilla Omili , Jurnalis-Selasa, 01 Juli 2025 |16:51 WIB

5 Gunung Indonesia yang Sulit Ditaklukan Pendaki, Bukan untuk Pemula

5 Gunung Indonesia yang Sulit Ditaklukan Pendaki, Bukan untuk Pemula (Foto: Okezone)

BAGI pecinta alam, mendaki gunung Indonesia yang sulit didaki pendaki gunung akan memberikan tantangan tersendiri. Untungnya secara geografis Indonesia memiliki banyak pilihan gunung yang dapat didaki dan terbentang dari Sabang sampai Merauke. Untuk tingkat kesulitannya sendiri bisa dipilih berdasarkan kemampuan dari masing-masing.

Untuk itu, berikut rekomendasi 5 gunung Indonesia yang sulit didaki pendaki gunung namun tidak disarankan bagi pemula.

Agrowisata Kebun Teh dengan Latar Belakang Gunung Kerinci 5 Gunung Indonesia yang Sulit Ditaklukan Pendaki, Bukan untuk Pemula

1. Gunung Jaya Wijaya

Gunung ini terletak di Papua dengan ketinggian mencapai 4.884 mdpl. Puncak Jaya Wijaya atau dikenal juga sebagai Cartenz Pyramid, dilapisi dengan gletser dan salju sehingga membutuhkan kecakapan serta teknik khusus untuk didaki. Selain itu, pendaki harus siap menghadapi perbedaan cuaca yang cukup ekstrim saat mencapai puncak gunung Jaya Wijaya.

2. Gunung Kerinci

Dengan ketinggian 3.805 mdpl, gunung yang terletak di antara Provinsi Jambi dan Sumatra Barat termasuk sebagai gunung yang sulit didaki bagi pemula. Hal ini disebabkan oleh medan yang akan dilalui oleh para pendaki. Sebab trek pendakian gunung Kerinci yang curam serta diapit oleh hutan rimba pada beberapa area treking akan menyulitkan pendakian ke puncak gunung.

3. Gunung Latimojong

Selanjutnya ada gunung Latimojong salah satu dari 5 gunung Indonesia yang sulit didaki pendaki gunung. Gunung ini terletak di pulau Sulawesi ini memiliki ketinggian 3.430 di atas permukaan laut. Untuk mencapai puncak gunung Latimojong, pendaki perlu melewati jembatan pohon. Tidak hanya itu, trek pendakian yang curam hingga naik dengan kemiringan sekitar 80 derajat perlu dilakukan untuk dapat sampai pada puncak gunung. Jika tidak berhati-hati dan menjaga keseimbangan, pendaki dapat terjungkal ke belakang.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |